Berita
Oleh Ilyas pada hari Rabu, 30 Sep 2015 - 11:15:19 WIB
Bagikan Berita ini :

Wapres: Umumnya Negara-Negara Gagal Karena Diintervensi Pihak Luar

35jusuf-kalla-eko-s-hilman.JPG
Jusuf Kalla (Sumber foto : Eko S Hilman/TeropongSenayan)

NEW YORK (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan ekstrimisme muncul di negara-negara yang gagal akibat intervensi negara lain dan untuk menanggulanginya semua negara harus bersatu.

"Umumnya negara gagal itu akibat intervensi pihak luar. Jadi penyelesaiannya, apapun persoalan tidak boleh negara luar ikut intervensi, baik dengan alasan demokrasi, HAM atau apapun," kata Wapres usai berpidato pada "Leaders Summit on Countering Isil and Violent Extremism" di Markas besar PBB New York, Amerika Serikat, Selasa (29/9/2015).

Lebih lanjut Wapres menilai ekstrimisme muncul bukan karena ideologi. Menurut Wapres jika melihat dari sejarah terjadinya ekstrimisme, justru timbul pada negara-negara yang gagal, seperti di Afghanistan, Irak dan sebagainya.

"Untuk menanggulanginya, semua negara di dunia harus bersatu," kata Wapres.

Wapres mengakui memang ada gerakan ekstrimisme di Indonesia, namun lebih sedikit jika dibandingan dengan negara-negara lain, khususnya di Timur Tengah.

"Kenapa Indonesia sedikit? Karena Islamnya moderat," kata Wapres.

Menurut Wapres, yang paling sulit untuk menanggulangi ekstrimisme, karena mereka tidak memiliki rasa takut. Yang dijual ekstrimisme adalah harapan akan masuk surga.

"Karena itu semua ekstrimisme tindaknnya tidak terduga karena tidak ada rasa takut," katanya, dilansir lamanAntara.

Yang terpenting, ujar Wapres, janganlah menegakkan demokrasi dengan cara-cara yang melanggar demokrasi itu sendiri, karena justru akan menimbulkan otoriter baru. (iy)

tag: #Jusuf kalla  #negara gagal  #intervensi asing  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Legislator Dorong Pemerintah Pastikan Transisi Energi ke B50 Tak Abaikan Perlindungan Bagi Petani

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 04 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari mendorong Pemerintah untuk memastikan kebijakan transisi energi melalui peningkatan kadar biodiesel dari B40 menjadi B50 pada ...
Berita

Akademisi: Proyek Jalan Trans Halmahera Menguntungkan Perusahaan Tambang, Bukan Rakyat

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Astuti N Kilwouw menilai proyek pembangunan Jalan Trans Halmahera bukan ditujukan untuk kepentingan rakyat, melainkan ...