JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Pengamat Ekonomi Politik, Ichsanuddin Noorsy menilai bahwa polemik 'Papa Minta Saham' sama saja membongkar skenario yang sedang dirancang oleh Menteri ESDM Sudirman Said untuk mengubah UU Minerba terkait kontrak karya Freeport.
Parahnya, ujar Noorsy, Freeport ternyata terlalu terburu-buru untuk melakukan perpanjangan kontrak karya sebelum tahun 2021. Dan akhirnya ada pertemuan antara Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin. Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid.
"Di saat yang sama sejumlah birokrat sadar memberi izin konsentrat sama aja memberi peluang ke negara lain," kata Noorsy dalam diskusi bertajuk 'Keniscayaan Nasionalisasi Dibalik Sengkarut Freeport' di WarunKomando, Tebet, Jakarta, Minggu (13/12/2015).
Noorsy pun mengungkapkan kalau kasus dugaan 'Papa Minta Saham' sebetulnya bentuk balas dendam Sudirman Said kepada Koalisi Merah Putih (KMP) yang ingin impeachment Presiden Joko Widodo perihal kebijakan dirinya merevisi UU Minerba beberapa waktu lalu.
"Karena takut ada impeachment harus ada korban, maka jadi lah Setya Novanto. Inilah politic entertainment. Setnov sih memang saya dulu di DPR udah pemburu rente. Tapi bukan berarti Sudirman Said Pahlawan," jelasnya. (lih)