Opini
Oleh Ariady Achmad pada hari Jumat, 25 Mar 2016 - 08:18:42 WIB
Bagikan Berita ini :

Pemimpin Itu Tabu Menghardik Rakyat

78d0d202525e3a7f8d28cb99ecbe03e558cbfe7d6e.jpg
Kolom Obrolan Pagi Bareng Ariady Achmad (Sumber foto : Ilustrasi)

Bung Karno, Bung Hatta serta para pemimpin dan pendiri bangsa ini bisa dikatakan hidupnya dipersembahkan kepada masyarakat dan negara. Mereka rela mengorbankan dirinya agar rakyat dan bangsanya terangkat dari kubangan lumpur kolonialisme.

Bahkan, seperti sudah diketahui, bung Hatta benar-benar menjalankan sumpahnya yaitu baru nikah setelah bangsa dan negara yang di cintainya merdeka. Bung Hatta sedikitpun menyerah kendati harus menjalani pembuangan di Digul, Papua.

Bung Karnp, Bung Syahrir maupun KH Agus Salim serta para pemimpin dan pendiri bangsa ini juga melakoni pengorbanan yang tak jauh beda. KH Agus Salim, misalnya, hidup dari satu rumah kontrakan ke rumah kontrakan lainnya meski pernah menjadi Wamenlu.

Tak hanya rela berkorban dan berjuang, para pemimpin itu juga tak pernah memarahi rakyat. Tidak sekalipun mereka itu berbicara kasar atau bahkan memaki maupun mengumpat rakyat. Tidak pernah sekalipun mereka merendahkan derajat rakyatnya.

Sebaliknya, para pemimpin itu amat mencintai rakyatnya. Mereka juga melayani dan mendidik rakyatnya. Bahkan, tak berlebihan jika dikatakan pengorbanan hidup mereka hanya untuk rakyat yang dicintai dan dibelanya itu.

Ketulusan inilah yang menciptakan hubungan saling menghormati antara pemimpin dengan rakyatnya. Hubungan harmonis yang bukan dibuat-buat atau pencitraan, namun dilandasai oleh pengorbanan para pemimpin terhadap rakyatnya.

Kehadiran dan kerumunan rakyat menemui pemimpin bukan karena dimobilisir. Rakyat mendatangi pemimpin karena hormat dan ingin mendapatkan pencerahan yang tulus. Rakyat rela menemui pemimpin bukan karena selembar uang atau sebungkus nasi.

Ini pula jalinan antara umat dan pemimpin umat. Setidaknya seperti yang dicontohkan oleh Yesus atau Nabi Isa. Nabi dan pemimpin umat Nasrani ini rela mengorbankan hidup dan nyawanya untuk umatnya. Karena pemimpin itu sejatinya ada karena rakyat.

Selamat Memperingati Hari Wafatnya Isa Almasih.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Hariman Siregar Menutup SKUAD Angkatan Pertama: Menanam Kader, Menjaga Demokrasi

Oleh Ariady Achmad
pada hari Minggu, 04 Mei 2025
Jakarta, 4 Mei 2025, TEROPONGSENAYAN.COM - Pada usianya yang ke-75, Hariman Siregar tak berhenti merajut harapan. Pagi ini, ia menutup secara resmi Sekolah Kader untuk Aktivitas Demokrasi (SKUAD) ...
Opini

Pembatalan Mutasi 7 Perwira Tinggi TNI

Jakarta, TEROPONGSENAYAN.COM - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengeluarkan Keputusan Panglima TNI Nomor KEP 554.a/IV/2025 tanggal 30 April 2025. Keputusan Panglima tersebut membatalkan mutasi ...