Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Sabtu, 03 Des 2016 - 10:30:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengamat Sebut Demo Tandingan 212 Provokatif

90paradelagi.jpg
Poster Parade Bhineka Tunggal Ika (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Eks relawan Jokowi, Ferdinand Hutahaean mengapresiasi aksi unjukrasa 212 umat Islam yang berjalan aman dan damai.

"Pertama, kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas lindungannya aksi berlangsung baik," ujar dia pada TeropongSenayan di Jakarta, Sabtu (03/12/2016).

Selain itu, lanjut dia, demo 212 semakin mempertegas bahwa aksi tersebut murni karena menuntut keadilan bukan karena adanya tunggangan kepentingan politik.

"Kedua, Kita sangat bangga melihat umat Islam yang hadir kemarin, konsisten dalam tindakan dan ucapan. Tidak ada trik dan intrik palsu atau mengkhianati kesepakatan yang menyatakan aksi super damai dan terbukti super damai. Kita harus memberikan hormat kepada para ulama yang mampu menjaga aksi dengan baik. Dan kepada para umat Islam yang hadir kita ucapkan selamat," tegas dia.

Adapun terkait akan adanya unjukrasa tandingan 412, lanjut dia, hal tersebut memang merupakan hak demokratis setiap warga yang dijamin konstitusi.

Namun, kata dia, alangkah baiknya rencana tersebut dikaji kembali dengan mempertimbangkan kondisi politik saat ini.

"Ketiga, menyangkut rencana aksi 412 yang akan dilaksanakan besok minggu tanggal 4 Desember, memang sebagai bagian dari demokrasi hal itu kita hormati. Namun mengingat saat ini situasi politik sedang tidak baik, maka aksi itu cenderung kontra produktif, provokatif bahkan ingin membentuk opini bahwa ada kontra aksi umat Islam yang lebih besar," ujarnya.

Bahkan, kata dia, Seolah olah tuntutan umat Islam itu tidak layak didengar karena ada kelompok lain yang lebih besar atau minimal sama.

"Sehingga aksi 412 ini sangat kita sayangkan dan tidak seharusnya dilakukan pada saat sekarang ini. Ini gerakan memecah bangsa sesungguhnya meski dikemas dalam acara car free day," tegasnya.

Keempat, adanya edaran-edaran dan himbauan dari lembaga-lembaga negara untuk ikut acara ini adalah pelanggaran hak azasi pekerja.

"Hari minggu itu adalah hari libur, tidak boleh ada pemaksaan untuk ikut acara seperti itu kecuali mereka dibayar lembur. Jika tidak, maka itu pelanggaran kepada hak-hak pekerja untuk mendapatkan hari libur," sindir dia.

"Kelima, presiden sebaiknya bisa lebih bijak, tidak usah hadiri acara itu besok karena akan negatif opininya mengingat acara 412 ini sudah dipandang kontra dari aksi umat islam 411 maupun 212," pungkasnya. (icl)

tag: #bhineka-tunggal-ika  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...