JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dewan Penasihat Partai Gerindra Raden Muhammad Syafii meminta semua pihak mewaspadai pemilih 'siluman' di Pilkada DKI putaran kedua.

"Yang perlu diwaspadai adalah membanjirnya etnis tertentu dari berbagai provinsi ke Jakarta hari ini, yang akan berusaha menjadi pemilih gelap. Itu sudah banyak," ungkap politikus yang akrab disapa Romo itu saat dihubungi, Selasa (28/3/2017).

Romo pun mendesak Komisi Pemelihan Umum (KPU) untuk mendata betul pemilih tetap di DKI Jakarta.

"Kita minta KPU mereka yang ‎memilih itu, kan ada NIK (nomor induk kependudukan)-nya bisa dilacak. Jadi jangan terkecoh," ucapnya.

Guna melacak pemilih dari luar Jakarta, kata Romo, sangat mudah.

"Itu bisa dilacak di semua pemukiman yang ada di Jakarta sekarang. Itu keudian melupakan pemilih gelap yang masuk ke Jakarta itu. Yang perlu diwaspadai adalah pemilih itu benar penduduk yang ‎menetap di Jakarta, yang punya KTP dan KK," ucapnya.

Peristiwa ini, kata Anggota Komisi III DPR RI ini, bisa dilihat dari putaran pertama kemarin yang banyak kericuhan menjelang penutupan di TPS.

"Kemudian, menjelang penutupan pencoblosan, juga banyak TPS yang didatangi oknum-oknum tertentu, sampai Iwan Bopeng yang ancam motong-motong tentara sampai sekarang nggak ada kelanjutannya. Nah itu sebenarnya indikasi-indikasinya," tandasnya.(yn)