JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengaku siap membuktikan dirinya tidak menerima uang jutaan dolar terkait proyek e-KTP. Ia meminta KPK mengecek CCTV di ruang Fraksi Demokrat dengan melibatkan Pusat Pelapor dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Uang besar itu (jutaan dolar) pasti nggal ditaruh di bantal. Cek saja," kata Anas di Pengadilan Tipikor, Bungur, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2017).
Sementara itu, Anas menyebut aliran uang untuk kebutuhan dirinya di Kongres Partai Demokrat pada Mei 2010 lalu, sudah terungkap dalam kasusnya yang lain. Anas merupakan terpidana kasus dugaan korupsi proyek pembangunan pusat olah raga Hambalang.
"Justru hal detil sudah ada di sidang sebelumnya. Sangat lengkap di kasus saya sebelumnya," ungkapnya.
Anas tak tahu menahu soal pembiayaan kongres partai yang kini dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu. Menurut Anas, untuk keperluan teknis seperti kebutuhan pendanaan semua diurus oleh Organization Committee (OC).
"Hal yang bersifat substansi itu SC (steering commite), kalau teknis ke OC. Kalau pelaksanaan kongresnya diurus panitia penyelenggara," tutupnya. (plt)