Berita
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Kamis, 13 Apr 2017 - 22:37:48 WIB
Bagikan Berita ini :

KJL Rp 600 Ribu Tak Masuk APBD DKI, Taufik : Teganya Ahok Bohongi Kaum Lansia

35IMG-20170413-WA020.jpg
Para lansia antri membuka rekening Bank DKI setelah diiming-imingi Rp 600 ribu‎. Mereka dibantu oleh ibu-ibu berbaju kotak-kotak, Rabu (12/4/2017, salah satunya di Bank DKI Syariah di Pusat Promosi Ikan Hias UKMK (Sumber foto : Alfian Risfil Auton )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Tim Pemenangan Anies-Sandi menyoroti adanya iming-iming dana Rp 600 ribu untuk lansia diduga digelontorkan oleh Paslon nomor 2, Ahok-Djarot. Pasalnya, mekanisme pencairan dan sumber dana tersebut tidak jelas karena tidak dianggarkan dalam APBD DKI 2017.

M Taufik, Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi menjelaskan, sejak Rabu (12/4/2017), para lansia berbondong-bondong datang ke cabang Bank DKI untuk membuka rekening baru. Mereka disyaratkan mendaftar dan bisa membuka rekening baru cukup dengan saldo Rp 50 ribu. Bahkan, kaum lansia itu rela berhutang agar bisa membuka rekening Simpeda Bank DKI.

"Mereka ini rela cari pinjeman 50 ribu karena dijanjikan akan menerima uang Rp 600 ribu per/bulan," kata Taufik saat jumpa pers di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).

Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta memastikan program Kartu Jakarta Lansia (KJL) tidak pernah ada dalam pos anggaran APBD 2017.

Karenananya, program berkedok program KJL tersebut merupakan akal-akalan atau bentuk iming-iming money politik kepada para lansia. Menurut dia, ini adalah bentuk kebohongan publik demi mencari simpati kepada para calon pemilih di Pilgub DKI.

"Karena program KJL tidak ada di anggaran 2017. Yang ada, malah sebelumnya kita (DPRD) memang pernah mengusulkan Rp 1 juta/lansia. Tapi itu ditolak sama Ahok. Akhirnya, KJL tidak masuk APBD. Nah sekarang pertanyaannya, nanti mau pake duitnya siapa?. Udah lah, gak usah bohong terus. Kasian rakyat," jelas Taufik.

Selain itu, kalau pun program tersebut betul ada, Taufik menduga sumber dana tersebut nantinya akan berasal dari luar APBD, alias uang dari paslon atau pendukung nomor 2.

"Karena dalam kampanyenya, Ahok-Djarot bilang setiap lansia akan dapat KJL sebesar Rp 600 ribu per bulannya yang disalurkan lewat Bank DKI. Saya kira ini bentuk money politik yang jahat," ungkap Taufik.

"Berarti kalau pakai uang pribadi, itu namanya politik uang," tegas Taufik.

Diketahui, hingga hari ini sejumlah kantor Bank DKI masih dipadati warga lanjut usia. Kantor Bank DKI yang didatangi para lansia diantaranya Bank DKI Kantor Camat Johar Baru dan Bank DKI Syariah di Pusat Promosi Ikan Hias UKMK.

Ahok sebelumnya menjelaskan penerima KJL merupakan lansia berumur di atas 60 tahun. Jumlah uang yang akan diterima para lansia adalah sebesar Rp 600 ribu per bulan. Calon penerima KJL juga akan diverifikasi supaya tidak salah sasaran.‎(dia)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement