Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Selasa, 25 Apr 2017 - 21:23:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahoker Masih Gagal Move On

40IMG_20170414_195606.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa )

Selasa, 25 April 2017, WAG anti ahok dimeriahkan dengan foto-foto karangan bunga gagal move on dari segelintir Ahoker.

Ahoker nggak malu nyatakan diri gagal move on. Mereka malah bangga. Sungguh, mereka aneh.

Gagal move on ini symptom dari adjustment disorder. Sebuah penyakit mental. Adjustment disorder berarti "unable to adjust with particular stress or a major life event."

Pilgub adalah event besar. Ahok tumbang. Bagi Ahoker mental illness, itu fenomena extraordinary. Bikin dipresi. Padahal, menang-kalah adalah biasa. Orang sehat, sudah pasti, nggak lebay (seperti Ahoker) dalam menghadapi situasi kalah-menang.

Salah satu akar dari penyakit otak adjustment disorder itu adalah Grandiose Delusion (GD). Ini juga penyakit mental. Ilustrasi terbaik penderita GD adalah Kucing yang merasa sebagai Singa. Jadi, ahoker stress gagal move on itu punya double psychosis mental disorder.

GD berarti exaggerated belief. Kepedean. Ahoker sangat percaya diri Ahok bakal menang. Mereka sebut Ahok sesuci air wudhu, titisan Dewa Kera, mesias dan sebagainya.

Ahoker setengah gila itu percaya bahwa mereka punya relasi intim dengan Ahok. Padahal, digubris pun kagak. Liat aja nasib Teman Ahok. Nah, halusinasi mereka tinggi sekali. Halusinasi ini menciptakan sebentuk perasaan masif (exaggerated emotion).

Semua exaggerated emotion itu dipertahankan hingga menjadi emosi konsisten. Dan inilah penyebab Ahoker gagal move on.

Saya kira, alih-alih kirim karangan bunga kepada gubernur kalah, mendingan mereka ke psikiater. Minta resep. Beli obat-obatan Benzodiazepines. Minum Xanax atau Valium double doze. Dijamin Ahoker akan jadi kalem. Nggak kirim bunga galau lagi.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Setyadharma Pelawi Tan Malaka Reformasi.

Oleh Eko S Dananjaya.
pada hari Senin, 30 Jun 2025
TEROPONGSENAYAN.COm - 1988 ingatan saya tertuju pada sosok berbadan kurus, berbaju putih dan kuat merokok. Pertemuan kali pertama itu di kantor LPHAM  Hj Princen (Pongke) yang letaknya tak jauh ...
Opini

Rapor Merah Bertambah: Tantangan Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran

“Rakyat menanti, bukan sekadar kata, tapi tindakan yang mengubah luka menjadi daya.” – Denny JA, Suara Angka Presiden Prabowo Subianto memasuki awal masa kepemimpinannya ...