JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik keras kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pegiat antikorupsi. Demikian diutarakan Fahri saat kunjungan kerja ke Korea Selatan, dalam rangka menghadiri Second Meeting of Speaker of Eurasian Countrie's Parliament.
Menurutnya, lembaga pemberantasan korupsi di Korea Selatan sangat kooperatif dengan Parlemen. Begitu juga dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat antikorupsi yang ada di Korsel.
"Di Korea ACRC (Anti Corruption and Civil Right Commission) dan pegiat antikorupsi bekerja sama dengan baik dengan National Assembly (DPR Korsel). Kalau di negara kita, DPR justru dihantam kiri kanan dan dikesankan sebagai sarang koruptor," kata Fahri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/6/2017).
Lebih lanjut, Fahri membandingkan lembaga antikorupsi Korea Selatan, yakni Anti Corruption and Civil Right Commission (ACRC) dengan KPK. Dalam pengantarnya, kinerja KPK kalah jauh dengan ACRC yang mampu membuat Korea Selatan terbebas dari korupsi dalam waktu 7 tahun.
"KPK sudah berdiri selama 15 tahun, tapi belum berhasil menjadikan Indonesia bebas dari korupsi. Maka itu saya ingin ketahui proses kerja ACRC," tuturnya.(yn)