Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Sabtu, 19 Agu 2017 - 14:08:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Legislator Ini Kecewa Kesejahteraan Guru Tak Disinggung Jokowi

99Dwita-Ria-Gunadi.JPG
Dwita Ria Gunadi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo tidak menyinggung kesejahteraan guru dalam pidatonya soal RUU APBN 2018 dan nota keuangannya di depan Sidang Paripurna DPR. Hal itu disesalkan anggota dewan.

“Soalkesejahteraan pendidik dan guru, tidak tergambar dalam pidato Presiden. Padahal ini dinantikan. Karena tidak hanya infrastruktur, tapi juga tenaga pendidik juga penting dalam meningkatkan mutu pendidikan,” tegas anggota Komisi X DPR Dwita Ria Gunadi diGedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Kemudian, masih kata Dwita, terkait pengangkatan guru. Dengan angka pensiun yang cukup tinggi, tidak diimbangi dengan jumlah penerimaan pendidik atau guru. Padahal, pengangkatan guru ini cukup diharapkan oleg guru-guru honorer. Pemerataan guru pun mendapat sorotan dari Dwita.

“Kita butuh banyak guru, untuk pemerataan di seluruh Indonesia. Guru penting sebagai tulang punggung pendidikan, karena guru memegang peranan penting dalam kualitas pendidikan,” kata politisi F-Gerindra itu.

Di HUT RI ke-72 ini, Dwita juga menyoroti masih tingginya angka putus sekolah, kendati angka partisipasi kasar cukup tinggi. Jika di perkotaan, menurutnya angka putus sekolah banyak terjadi di tingkat menengah dan atas. Sementara di pedesaan, paling banyak terjadi di tingkat dasar.

“Mereka tidak selesai menamatkan sekolah, misalnya dari SD ke SMP atau SMP ke SMA. Karena kalau ditanya, mereka lebih banyak alasan ekonomi, kemudian jarak tempuh. Itu banyak alasan yang menyebabkan angka putus sekolah, yang tidak kita harapkan,” keluh Dwita.

Selain itu, pemerintah masih punya pekerjaan rumah terkait sarana dan prasarana pendidikan. Temuannya di lapangan, masih banyak ditemukan sekolah yang rusak, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.

“Itu perlu perhatian khusus. Kita tidak tahu, tahun ke berapa semua ini bisa diselesaikan. Tahun besok, atau tahun-tahun mendatang. Yang kita harapkan bahwa penyelesaian itu secara serentak, tidak bisa separuh-paruh,” harap Dwita.

Di sisi lain, politisi asal dapil Lampung itu mengapresiasi masih dianggarkannya Kartu Indonesia Pintar (KIP). Ia berharap, dengan adanya KIP dapat mendorong orang tua untuk menyekolahkan anaknya dan mengurangi angka putus sekolah.

Sebelumnya dalam pidato yang disampaikan, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan melanjutkan kebijakan pemberian KIP yang menjangkau 19,7 juta siswa, dan pemberian beasiswa bidikmisi kepada 401,5 ribu siswa, serta alokasi bantuan operasional sekolah yang menjangkau 262,1 ribu sekolah umum dan madrasah di seluruh penjuru Tanah Air.(yn)

tag: #guru  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 26 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan ...
Berita

Ketua DPD PAN Ahmad Fauzi Nilai Zulkifli Hasan Layak Lanjutkan Ketum PAN

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPD PAN Kabupaten Labuhanbatu Utara sumut Ahmad Fauzi Syahputra menilai, Zulkifli Hasan layak dan pantas untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum), PAN ...