Opini
Oleh Asyari Usman (Wartawan Senior) pada hari Selasa, 12 Sep 2017 - 08:57:28 WIB
Bagikan Berita ini :

Sabarlah! James Riady Akan Bangun MeiDesa, MeiMiskin, MeiPelosok

26IMG-20170823-WA0004.jpg
Asyari Usman (Wartawan Senior) (Sumber foto : Istimewa )

Anda ini memang selalu bersangka buruk terhadap James Riady. Padahal, beliau tidak hanya membuat Meikarta saja. Beliau akan bangun MeiDesa, MeiMiskin, MeiPelosok, dll, untuk orang-orang yang masih belum terpenuhi hak-hak konstitusionalnya. Untuk orang-orang yang supermiskin.

Jadi, berhentilah melihat Meikarta sebagai proyek kapitalisme. Bukankah harga bangunan di kota baru ini “cuma” Rp7,000,000 saja per meter? Sangat terjangkau. Harga diskon, kata iklan Lippo. Pak James tidak ambil untung di Meikarta. Hanya orang-orang yang tak punya hati saja yang menuding James Riady menyulap tanah sawah 200 ribu menjadi 10 juta.

Dan, yang teramat penting untuk Anda ingat ialah bahwa Pak James itu memikirkan dengan sungguh-sungguh kekurangan rumah sebanyak 11 juta unit lagi. Beliau membuat Meikarta karena defisit hunian itu. Bukan karena keserakahan bisnis, seperti diduga banyak orang. Hanya saja, karena di sekitar Jakarta sedang banyak yang memerlukan rumah, didahulukanlah Meikarta.

Perumahan Meikarta, kata Lippo, yang didukung oleh kampanye media-media Riadiyyin, akan hadir sebagai penggerak ekonomi dan bisnis. Akan menjadi pendukung kegiatan industri di Cikarang. Jadi, Meikarta bukan proyek kapitalis walaupun hadir untuk kapitalisme menurut pemahaman yang normal.

Meikarta adalah bentuk kerisauan dan kepedulian Pak James Riady terhadap kekurangan rumah di Indonesia yang sangat beliau cinTai ini.

Saking risaunya Pak James Riady terhadap kekurangan rumah itu, sampai-sampai beliau kesampingkan dulu masalah izin pembangunan Meikarta. Sebab, begitu banyak orang yang berminat “berinvestasi” (upss, salah ucap) di sana. Maksud saya, begitu banyaknya orang yang memerlukan tempat tinggal yang “murah”.

Tentang beliau “tak sempat” mengurus izin bangunan Meikarta, Pak James mengatakan, "Mohon maaf kalau ada kekurangan, semua akan dilengkapi. Fokusnya adalah bagaimana memikirkan 11 juta defisit rumah."

Itu dia , Bung! Beliau mau fokus membantu negara untuk mengadakan hunian rakyat. Begitu kata Pak James kepada awak media usai talkshow BTN Golden Property Awards di Hotel Raffles Jakarta, Senin (11/9/2017).

Jadi, pemerintahlah yang harus memahami misi sosial Pak James. Artinya, jangan dipersulit penerbitan izin untuk beliau meskipun menurut kajian tata-ruang dan kajian lingkungan, proyek Meikarta itu tidak layak hadir. Sekali lagi, Meikarta itu dibangun oleh Lippo Group untuk kemaslahatan rakyat yang “tak mampu”. Hehe!

Nah, kapan giliran MeiDesa? MeiMiskin? Dan, MeiPelosok? Untuk orang-orang yang bermukim dan bermakam jauh di bawah garis Rp7,000,000 per meter?

Bersabarlah! Pak James Riady bersama tim Lippo sedang mencari-cari nurani asli mereka yang “keteriwel” entah ke mana. Nurani asli itu nanti yang bisa tersambung ke kaum miskin-melarat. Ini maha penting. Sebab, kalau masih mengedepankan nurani palsu, khawatir nanti masyarakat akan melihat misi pro-miskin Pak James seperti mereka melihat misi Meikarta.

In-sya Allah, setelah ketemu nurani ori yang dicari, Pak James akan turun ke kampung-kampung, ke pelosok-pelosok, ke kantung-kantung nelayan pinggir pantai, untuk merencanakan pembangunan perumahan yang “terjangkau” oleh masyarakat nir-gaji, nir-lahan, nir-istirahat. Sangat pas! Pak James akan datang dengan misi nir-laba. Hehe!

Lantas, bagaimana dengan komunitas Rp11,000-an?

Tampaknya, karena kelompok yang bergaji sebelas ribu ini dianggap oleh BPS tidak miskin, maka mereka tidak termasuk dalam target misi sosial Lippo. Pak James hanya melayani orang-orang yang berada di luar sebelas ribu saja. Yaitu, mereka yang kemampuan mencicilnya hanya di sekitar angka 2 juta atau 3 juta perak per bulan.

Tapi, yang berpenghasilan sebelas ribu jangan bersedih dulu. Akhirnya nanti Pak James akan membuatkan perumahan khusus untuk Anda. Akan dirancang perumahan MeiSebelas.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...