JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyesalkan penggunaan istilah mahar politik dalam transaksi politik di setiap kegiatan politik, seperti Pilkada, Pileg dan Pilpres.
Menurut pria yang sering disapa Zulhasan itu, mahar merupakan kalimat sakral atau suci yang digunakan Umat Islam dalam pernikahan.
"Istilah mahar itu hati-hati itu kalimat sakral seolah-olah menyudutkan Islam, karena mahar sering kali digunakan umat Islam dalam pernikahan misalnya, kalimat yang suci," kata Zulhasan di komplek parlemen, Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Untuk itu, ia meminta agar kata mahar politik diganti menjadi suap politik supaya tidak menyudutkan Umat Islam.
Ia pun menegaskan PAN dalam mendukung calon kepala daerah tidak pernah menerima suap politik.
"Kenapa tidak dikatakan suap politik saja, kenapa harus menyudutkan Umat Islam dengan memakai istilah mahar. Suap politik kan jelas," tandas Ketua MPR RI itu.(plt)