Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 14 Mei 2018 - 14:48:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Kapolri: Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Satu Keluarga

27tito3.jpg
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (Sumber foto : ist)

SURABAYA (TEROPONGSENAYAN)--Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku penyerangan bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) merupakan satu keluarga.

Kapolri saat menyampaikan keterangan pers di Mapolda Jatim mengatakan dalam aksi bom bunuh diri itu, pelaku membawa dua sepeda motor dan bom peledak.

"Ada lima orang. Mereka ini masih satu keluarga lagi, masih diidentifikasi oleh kita," kata Tito.

Dalam aksinya lima orang itu meledakkan diri dan empat di antaranya meninggal dunia.

"Mereka mau masuk dan penjagaan cukup ketat, saat distop ada mobil anggota masuk kemudian ada ledakan. Empat orang meninggal, anak tersebut terlempar masih selamat," ujarnya.

Tito mengungkapkan, saat ini anggota kepolisian mengalami luka namun tidak meninggal dunia atas ledakan itu.

Tito mengemukakan, kelompok yang melakukan aksi di Polrestabes Surabaya merupakan bagian dari kelompok yang sama yang melakukan aksi di tiga gereja di Surabaya, Minggu yakni kelompok sel Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Surabaya.

"Kenapa aksinya di Surabaya? Karena mereka menguasai daerah ini. Mengapa mereka melakukan aksi ini? Karena pimpinan mereka ditangkap. Instruksi juga dari ISIS sentral di Suriah," ucapnya.

Ia menilai, fenomena bom bunuh diri ini bukan hal yang baru dan bom bunuh diri yang melibatkan wanita juga bukan hal yang pertama namun aksi kali ini yang berhasil.

Pada Tahun Baru, Polri berhasil menghentikan bom bunuh diri oleh Novi di Jakarta, yang berhasil ditangkap dalam keadaan hamil dan dibawa ke Rutan Mako Brimob. Beberapa bulan kemudian yang bersangkutan melahirkan bayi.

Waktu melahirkan yang menolong dan mengurusi itu Sulastri yang merupakan Polwan. Dia jg ditahan di rutan itu.

"Ini fenomena serangan bunuh diri oleh wanita bukan yang pertama di dunia. India dulu dikalungkan bunga ternyata bahan peledak, Suriah dan Irak, termasuk di website mereka ada," ujarnya.

Namun, fenomena menggunakan anak-anak baru pertama kali di Indonesia untuk usia sembilan dan 12 tahun.

"Di ISIS mereka sudah melakukan di Suriah menggunakan anak-anak. Memprihatinkan. Perkembangan seperti ini dan ini tidak terkait agama tapi ini terkait dengan jaringan dalam negeri, regional, Filipina dan timur tengah, kita akan bekerja lebih keras lagi untuk menangani ini," ucapnya.(plt/ant)

tag: #bom-surabaya  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...