JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua MPR Zulkifli Hasan meyakini para tokoh di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja bukan semata-mata hanya karena uang.
"Mbak Mega (Megawati Soekarnoputri), Pak Try (Sutrisno) saya tahu kok. Prof Mahfud (MD) kemudian Buya Syafii Maarif saya kenal baik. Orang ikhlas itu, tidak 'mata duitan'," kata Zulkifli di rumah dinas Ketua MPR di Jakarta, Selasa (29/5/2018).
Zulkifli menyebut seluruh pejabat di BPIP bekerja dengan ikhlas agar Indonesia memiliki wawasan kebangsaan Pancasila.
Menurutnya, sejak mulai bekerja pada Juni 2017, para pejabat BPIP bahkan tidak pernah membahas permasalahan gaji. Mahfud MD, selaku anggota Dewan Pengarah BPIP pun sudah menyatakan gaji BPIP yang tercantum dalam Perpres merupakan operasional kerja.
"Jadi janganlah menistakan tokoh-tokoh kita. Setop saya kira," ujarnya.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan agar semua pihak tidak memanfatkan masalah gaji BPIP sebagai bagian dari manuver politik.
"Jangan semuanya juga gara-gara tahun politik. Ini kan tidak benar," ujar Zulhas.
Berdasarkan Perpres Nomor 42 Tahun 2018 yang diteken Presiden RI Joko Widodo, Ketua Dewan Pengarah BPIP yang saat ini dijabat Megawati Soekarnoputri mendapat hak keuangan Rp 112,55 juta.
Sementara itu para anggota dewan pengarah yang terdiri atas Try Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Ma'ruf Amin, Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenaya mendapatkan Rp100,81 juta.(yn)