JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyayangkan perilaku elite politik yang hanya menjadikan kontestasi Pilpres sebagai ajang perebutan kekuasaan.
Padahal,menurutnya, Pilpres 2019 mendatang, seharusnya menjadi ajang adu gagasan untuk Indonesia kedepan. Bukan malah sibuk saling menyodorkan figur demi berebut kursi Cawapres.
"Publik berharap ada program-program yang disampaikan ketika mereka menjadi pemimpin sehingga ada pertarungan gagasan," kata Enny dalam diskusi bertajuk 'Mencari Pendamping Jokowi: Visi Ekonomi Cawapres 2019', di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2018).
Dia mencontohkan ketika kontestasi Pilpres di Amerika Serikat saat pertarungan antara Hillary Clinton-Donald Trump, masyarakat Amerika sudah tahu arah kebijakan apabila salah satu Capres tersebut menang.
Sementara demokrasi di Indonesia, lanjutnya, belum bisa seperti di AS karena antar elite parpol lebih sibuk memaksakan figur jagoan masing-masing.
"Pilpres sama saja dengan Pilkada, namun cakupannya luas, jangan sampai memilih calon pemimpin yang tidak diketahui visi-misinya ketika memimpin," ujarnya.
Enny menilai perebutan posisi Cawapres yang saat ini sedang ramai diperbincangkan hanya sebatas kepentingan politis. Mereka seakan tak peduli bahwa kedepannya posisi wapres sedemikian strategis dalam membawa perubahan.
"Kalau hanya kepentingan politis saja maka kepentingan kita mencari figur cawapres yang mengerti dan menyelesaikan persoalan ekonomi tidak akan tercapai," tandasnya. (Alf)