PEKANBARU (TEROPONGSENAYAN) --Setelah sempat tertahan sekitar 8 jam di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Sabtu (25/8/2018), akhirnya ustadzah Neno Warisman dipulangkan kembali ke Jakarta.
Neno pun batal menghadiri aksi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau.
Dia pulangbersama 3 rekannya lewat Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru setelah sempat tertahan di pintu masuk Bandara karena disweeping dan dihadang ratusan massa.
Mereka balik ke Jakarta menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT297.
Dipulangkannya Neno Warisman ke Jakarta diketahui dari sebuah video singkat yang beredar di media sosial.
Dalam video itu, Neno Warisman mengatakan, setelah melaksanakan salat dua rakaat, dirinya pulang kembali ke Jakarta dan tidak jadi menghadiri acara deklarasi ganti presiden.
"Ya akhirnya teman-teman, saya salat dulu dua rakaat sebelum akhirnya dipulangkan atau tepatnya dipaksa pulang. Dan sekarang saya sedang menuju ke dalam pesawat," ujar Neno dalam video pendek tersebut.
Seperti diketahui, Neno Warisman rencananya akan menghadiri acara deklarasi 2019GantiPresiden di Pekanbaru. Namun kedatangan neno dihadang oleh sekelompok massa yang menolak kegiatan deklarasi tersebut.
Polisi Membantah
Terpisah, polisi membantah jika pihaknya disebut memuulangkan paksa Neno Warisman dkk.
"Ndak lah (dipaksa pulang), kita pertimbangannya kamtibmas(keamanan dan ketertiban masyarakat). Nanti kita tampilkan foto-foto kalau dipaksa itu seperti apa," ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto saat dihubungi Sabtu (25/8/2018).
Sunarto mengatakan, Neno tak dipulangkan paksa namun lebih tepatnya dievakuasi agar tak terjadi situasi yang semakin tidak kondusif.
Menurut Sunarto, Neno dievakuasi murni atas pertimbangan situasi kamtibmas.
"Kita murni pertimbangannya kamtibmas, kita melihat pro-kontra, kalau dipaksakan bisa menimbulkan gangguan kamtibmas di sana," ujar dia.
Sunarto mengakui memang sempat ada aksi pelemparan yang dilakukan oleh sekelompok massa ke arah mobil yang ditumpangi oleh Neno.
Polisi, ditegaskan Sunarto, kemudian berusaha untuk mendinginkan suasana agar tidak jatuh korban.
"Memang ada dari lemparan-lemparan aqua, lemparan-lemparan yang keras dari arah massa yang kontra itu, melempari mobil, kendaraan yang ditumpangi ibu Neno itu, kita kan menjaga jangan sampai ada korban dan sebagainya makanya dievakuasi oleh petugas," papar dia.
Aksi penghadangan itu, menurut Sunarto, terjadi sejak pukul 15.00 WIB sore. Sebanyak 400 orang berkumpul di dekat Bandara Sultan Syarif Kasim II.
"Sekitar 300-400, banyak tadi," imbuhnya. (Alf)