JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Temuan Alvara Research Center menyebutkan Partai Nasdem menjadi salah satu parpol yang diprediksi tidak akan lolos ke Parlemen.
Survei itu dilakukan pada 8-22 Oktober 2018 dan melibatkan 1.781 responden di 33 provinsi.
Sekjen Nasdem Johnny G Plate mengatakan, survei tersebut hanya mengukur elektabilitas parpol di tingkat permukaan. Padahal, sebut dia, Pileg sangat dipengaruhi tokoh-tokoh politik yang dimajukan suatu partai.
"Jadi kalau hasil survei yang berkesimpulan nanti akan tereliminasi, maka itu salah kaprah. Karena parpolnya sendiri tidak me-represent hasil Pemilu 2019. Dia hanya salah satu komponennya saja. Komponen yang besar justru dari politisi," kata Johnny di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Anggota Komisi XI DPR RI ini menyatakan, partainya siap memenangkan Pileg 2019 dengan target perolehan dua digit suara.
"Kami mempunyai target 18 juta suara karena kami mempunyai kekuatan di politisi-politisi tangguh," ungkap dia.
Sebelumnya, Pendiri Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, survei nasional yang dilakukan pada 8-22 Oktober 2018 dan melibatkan 1.781 responden di 33 provinsi menunjukkan PDI Perjuangan (29,9 persen), Gerindra (18,4 persen), Partai Golkar (9,5 persen), PKB (7,2 persen) dan Partai Demokrat (6,3 persen) yang lolos ambang batas parlemen.
"Tren elektabilitas PDI Perjuangan, Partai Golkar dan PKB menunjukkan peningkatan dibanding sebelumnya," kata Hasanuddin di Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Meski begitu, parpol lama yang elektabilitasnya berada di bawah Partai Demokrat, yakni Partai Nasdem (3,4 persen), PKS (2,9 persen), PPP (2,2 persen), PAN (1,6 persen) dinilai masih memiliki peluang lolos dalam Pemilu 2019.(yn)