Opini
Oleh Letjen Mar (Purn) Suharto pada hari Rabu, 16 Jan 2019 - 11:54:42 WIB
Bagikan Berita ini :

Titip Salam untuk Sohibku Prabowo Subiyanto

72pidato-prabowo-toga.jpg.jpg
Capres Prabowo Subiyanto menyampaikan visi-misi dalam pidato Indonesia Menang, di Jakarta, Senin (14/1/2019) (Sumber foto : ist)

Hari ini tgl 14 Januari 2019, mohon maaf saya TDK bisa hadir utk mendengar pidato KEBANGSAAN di JICC, karena ada pertemuan dg kyai Abu Bakar dan teman teman juga dlm rangka menjaga Marwah kebangsaan Indonesia.

Sahabatku, saya hanya ingin menitipkan apa yang telah diamanahkan oleh para founding fathers, bahwa negara kita adalah NATION STATE bukan CORPORATE STATE. Kita bisa mencontoh negara negara bangsa yg lain seperti Jepang, Korea, India, bahkan RRC sekalipun, di mana pejabatnya dari RT sampai Presiden atau Perdana Menteri adalah penduduk asli. Bukan saya diskriminasi, tetapi ini sudah qadar dan iradat dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Inilah Marwah Kedaulatan. Kita tetap merangkum suku bangsa lain dlm wadah Indonesia yg pluralistik. Namun kita tidak boleh keluar dari kaidah bahwa negara kita adalah Negara Bangsa. Yang kita jaga adalah "KEDAULATAN". Negara tanpa Kedaulatan bukanlah Negara.

Titipan saya utk pidato anda "PIDATO KEBANGSAAN" adalah Kedaulatan. Inilah yang kita perjuangkan saat kita bersama-sama di medan perjuangan TimTim, sama sama di SESKOAD the 86/87, bahkan sama sama di th '98, saat anda Pangkostrad, Muchdi (teman satu ruangan di Seskoad) sbg Danjen Kopassus, saya sbg Dan Kormar, perjuangan kita tidak lain adalah menjaga "Kedaulatan".

Bahkan saat anda di issukan Kudeta, sangat menggelikan bagi kita. Tgl 14 Mei 1998 saat semua Panglima dan pimpinan ABRI ke Malang dalam RANGKA PPRC, kita bertiga ditinggal di Jakarta. Jadi kalaulah betul ada ke inginkan Kudeta, ibarat kata kita semudah membalik tangan. Maaf, kekuatan mana yg mampu melawan Kostrad, Kormar dan Kopassus. Itu tidak kita lakukan karena satu hal "Kedaulatan", karena kecintaan kita kepada Republik ini. Lebih dari itu, karena kita tidak ingin berkhianat kepada Presiden kita yang saat itu masih berada di Mesir.

Inilah sekedar titip salam saya utk sahabat Prabowo. Berjuang utk Negara kita, Bangsa kita, anak-cucu kita dan KEDAULATAN kita.

Bismillah, Bangsa bersama anda.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #prabowosandiaga  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

GOLKAR: Dari Mesin Orde Baru Menuju Dinamika Demokrasi Modern

Oleh Ariady Achmad,Aleg Fpg 1997-2004
pada hari Minggu, 06 Jul 2025
Partai Golongan Karya, atau yang akrab disebut Golkar, merupakan salah satu entitas politik paling berpengaruh dalam sejarah Republik Indonesia. Dari awal berdirinya hingga saat ini, Golkar telah ...
Opini

Kembali ke UUD 1945: Refleksi atas Dekrit 5 Juli 1959 dalam Konteks Demokrasi Kontemporer

Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang menandai titik balik perjalanan konstitusional Indonesia: Dekrit Presiden tentang Kembali ke UUD 1945. Dekrit ini, yang menandai ...