MALANG (TEROPONGSENAYAN)--Ekonom senior Rizal Ramli menyatakan, dirinya belum memutuskan untuk bergabung ke Paslon Pilpres 01 atau 02. Meski demikian, mantan Menko Kemaritiman ini mengaku mendapat tawaran dari kedua Paslon.
Hingga kini, Rizal masih menunggu ide dan konsep kongkrit kedua Paslon untuk perekonomian Indonesia. Oleh karenanya, hingga kini dirinya masih bersikap netral.
"Masih di tengah karena ingin meningkatkan menu, istilahnya itu. Kita kan ada dua calon presiden. Saya gak mau yang capres satu nawarin menu tempe dan capres satunya nawarin menu tahu. Tapi kedelai impor," kata Rizal di Malang, Jumat (1/2/2019).
Menurut dia, salah satu capres harus mampu memberikan solusi bagi rakyat Indonesia agar tak mengandalkan impor pangan.
Rizal mengaku dirinya sudah melakukan komunikasi dengan kedua paslon untuk mengetahui konsep di bidang ekonomi bagi kedua capres. Namun, sampai detik ini hanya Prabowo yang telah memberikan jawaban kepadanya.
"Pak Prabowo komitmen menghentikan itu. Sedangkan Pak Jokowi belum memberikan jawaban. Saya sih berharap 3 bulan ini dijadikan untuk menawarkan program ekonomi yang lebih baik," papar Rizal.
Rizal menyebut, mendekati masa pencoblosan, kedua capres bakal digoda oleh kartel impor pangan. Pihak-pihak yang berkepentingan bakal datang menawarkan uang jumlah besar untuk suntikan dana kampanye.
"Itu kan tesnya bagi mereka, benar benar mau berdaulat pangan gak. Siapa yang menawarkan konsep dalam memperbaiki kesempatan menu ekonomi untuk Indonesia. Dan siapa yang bakal sungguh sungguh bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi diatas rata rata 8% 50 tahun ke depan. Maka dari itu kita harus tanyakan kepada kedua calon presiden yang lebih baik kepada bangsa Indonesia," tandasnya. (plt)