Jakarta
Oleh mandra pradipta pada hari Senin, 04 Feb 2019 - 12:04:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Tiba di Palangkaraya, Sandiaga Disambut Upacara Adat Dayak

tscom_news_photo_1549256649.jpg
Cawapres Sandiaga Uno disambut upacara adat Dayak, di Palangkaraya, Senin (4/2/2019) (Sumber foto : ist)

PALANGKARAYA (TEROPONGSENAYAN) - Sandiaga Salauddin Uno tiba di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya. Mengenakan hoodie Prabowo-Sandi Adil Makmur, calon wakil presiden nomor urut 02 ini diaambut dengan upacara adat Tetek Pantan, Senin (4/2/2019).

Tetek pantan dalam bahasa Dayak Ngaju berarti memotong penghalang atau menyingkirkan rintangan sehingga biasa disebutpula potong pantan.

Upacara adat khas suku Dayak itu merupakan warisan tradisi nenek moyang. Dahulu, upacara itu khusus digunakan untuk menyambut kemenangan kepala suku yang pulang dari perang dan mengayau atau memotong kepala musuh. Tapi kini digunakan untuk menyambut tamu kehormatan.

Usai disambut tarian, selanjutnya ritual adat memasuki bagian utama, yaitu potong pantan atau menyingkirkan rintangan. Di hadapan gerbang kayu berbentuk kubus dengan ukuran masing-masing sisi sekitar 2 meter, terbentang sebatang kayu akasia terselubung kain. Pemimpin adat berada di bagian dalam gerbang, sedangkan tamu di sisi luar.

Sebelum tamu menyingkirkan penghalang, pemimpin adat melontarkan tiga pertanyaan yang wajib dijawab. Tiga pertanyaan itu adalah siapakah nama tamu, berapa jumlah rombongan, dan apa maksud juga tujuan kedatangannya. Setiap kali tamu selesai menjawab satu pertanyaan, pemimpin adat menyahutnya dengan pekik kemenangan atau disebut melahap, "Uuuuju Ku iy!"

Sandi menjawabmy dengan mantap. "Saya Haji Sandiaga Salahuddin Uno, dengan delapan orang dari kepolisian dan empat dari tim inti saya, maksud tujuan kedatangan saya untuk menciptakan Indonesia adil dan makmur, Indonesia Baldatun Thayyubatun Wa Rabbun Ghafur," jelas Sandi.

Setelah menjawab pertanyaan, Sandi dipersilahkan maju dan melipat kain yang diletakkan di atas kayu sebelum menebasnya dengan senjata tradisional khas Kalimantan Tengah, Mandau.

Sandi dengan perlahan tapi pasti mulai memotong kayu itu hingga terbelah dua. Teriakan uuuju Ku iy kembali terdengar.

Ritual dilanjutkan dengan menginjak telur ayam kampung di atas batu dengan kaki kanan. Batu melambangkan kerasnya niat dan usaha manusia untuk meraih suatu kebaikan serta tujuan hidup.

"Telur ayam kampung yang berisi kehidupan ini tercurah ke bumi pertiwi dan akan membawa kesuburan serta kesejahteraan bagi manusia," kata Pemandu adat. Sandi menginjak dengan kaki kanan dan segera melangkah.

"Luar biasa kayanya Indonesia dengan budayanya. Ini kekuatan untuk meyerap lapangan kerja dan selalu belajar dengan kearifan lokal. Ini harus terus kita jaga. Warisan budaya leluhur yang membuat Indonesia unik," ucap Sandi.(plt)

tag: #sandiagauno  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...