JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD kembali menegaskan, pemerintah Indonesia tidak melakukan pencekalan kepada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk kembali ke Tanah Air.
"Tentang kepulangan Habib Rizieq, kami tadi berdiskusi mengecek ke semua lini, jalur-jalur yang kami miliki, jalur Menteri Agama, jalur Mendagri jalur Menko Polhukam, itu ternyata memang tidak ada sama sekali pencekalan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia," kata Mahfud MD saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.
Mahfud mengatakan hal itu usai melakukan rapat koordinasi terbatas dengan Menag Fachrul Razi dan Mendagri Tito Karnavian selama satu jam. Untuk itu, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Habib Rizieq karena urusannya bukan dengan pemerintah Indonesia.
"Kalau memang ada bukti sekecil apapun bahwa itu dicekal oleh pemerintah Indonesia, ya diserahkan kepada Menteri Agama kepada Menko Polhukam atau Mendagri nanti akan diproses, diklarifikasi sejelasnya, kalau memang ada," ujarnya.
Meski begitu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyatakan hingga saat ini tidak ada laporan terkait persoalan itu dan Habib Rizieq sendiri tidak pernah melapor tentang masalahnya kepada Komjen RI di Jeddah, Arab Saudi.
"Kita mendengarnya dari YouTube dari medsos, kalau tidak melapor bagaimana kita mau bertindak," jelasnya.
Selain itu, menurut Mahfud, Kedubes Indonesia dan Komjen RI di Jeddah juga akan berusaha membantu kepada warga Indonesia yang berada di Jeddah.
"Kedubes Indonesia dan Komjen di Jeddah itu kalau ada orang tabrakan aja kalau melapor dibantu, mau minta pulang, dipulangkan, sakit dibawa ke rumah sakit. Nah kalau ini tidak melapor lalu kita turun tangan nanti malah kita yang salah," terangnya.
Dengan kata lain, lanjut Mahfud, bila Habib Rizieq memiliki masalah dengan pemerintah Arab Saudi, maka dipersilakan untuk menyelesaikannya. Namun, bila pemerintah Indonesia perlu turun membantu, maka pemerintah juga akan membantunya.
"Bila Habib Rizieq punya masalah dengan Arab Saudi ya, monggo silakan. Nanti kalau memang secara formal diperlukan pemerintah turun tangan sesudah beliau kontak masalah di Arab Saudi tentu kewajiban kita untuk ikut turun tangan," tandasnya. (ahm)