JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin menilai rencana penghapusan ujian nasional bisa dilakukan selama ada sistem pengganti yang digunakan sebagai tolok ukur akademis para siswa.
Dengan begitu, Ma"ruf mengharuskan adanya alat ukur yang efektif yang bisa mengukur standar daripada pendidikan di masing-masing daerah. Jika tidak menurut dia UN harus tetap diterapkan.
"Sistem pengganti UN harus dapat mengukur kompetensi akademis siswa secara nasional. Standar kemampuan siswa di berbagai daerah tidak bisa dianggap sama rata sehingga sistem UN masih penting untuk diterapkan", tegasnya.
Selama ini, menurut Ma’ruf, UN menjadi media untuk mengukur standar kemampuan anak didik di berbagai tingkatan. Pasalnya, pendidikan selain melahirkan, memiliki kompetensi, juga memiliki integritas, dan juga tata nilai.
"Maka UN itu kan alat ukur untuk mengukur standar daripada anak didik dari berbagai tingkatan,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menerapkan empat program pembelajaran nasional, yang salah satunya menghapuskan UN.
Nadiem mengatakan pelaksanaan UN di 2020 akan menjadi yang terakhir karena kemudian sistemnya akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Sistem tersebut terdiri atas kemampuan bernalar menggunakan bahasa, kemampuan bernalar menggunakan matematika dan penguatan pendidikan karakter. (ahm)