Oleh Bachtiar pada hari Minggu, 19 Apr 2020 - 15:41:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Soroti Aplikasi Kartu Prakerja, PKS: Masa Download Doank Harganya Sejuta?

tscom_news_photo_1587285663.jpg
Sukamta Politikus PKS (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta menilai, program kartu prakerja berbasis digital yang diluncurkan pemerintah dengan menggandeng vendor swasta seperti Ruang Guru milik stafsus milenial bernama Adamas Belva Syah Devara terkesan hanya bagi-bagi proyek belaka.

"Kartu prakerja ini kan janji Pak Jokowi dalam kampanye kemarin. Mestinya bisa dikelola dengan kemanfaatan yang maksimal dan bisa dirasakan bagi anak-anak bangsa yang baru lulus dan akan mencari kerja. Tetapi kenapa sekarang dibelokkan sehingga sulit menghindari kesan bahwa ini menjadi bagi-bagi uang 5.6 Trilliun," tandas Anggota Komisi I DPR RI itu kepada wartawan, Minggu (19/04/2020).

Tak hanya itu, menurut hitung-hitungan matematikanya, beban biaya dalam aplikasi tersebut juga sangat tidak masuk akal.

"Kalau dilihat dari isi pelatihan yang Rp1 juta per orang, itu bukan pelatihan. Pilihannya hanya download bahan saja. Masa harga bahan sampai sejuta perorang. Kalau diakses 2 juta orang kan sudah 1 trilliun itu harga mendownload materi itu," sindirnya.

Mestinya, saran Sukamta, kalau mau niat membantu, hargailah sesuai dengan harga yang wajar.

"Toh bahan-bahan itu sudah bisa ditemukan di internet secara gratis. Tidak ada yang istimewa sama sekali," sindirnya lagi.

Apalagi, menurutnya, kalau sudah download tidak ada jaminan bisa diterima kerja atau membuat pekerjaan.

"Kemungkinan akan kembali nganggur lagi. Jadi, tidak bisa dibantah bahwa ada kesan kuat ini seperti bagi-bagi uang kepada vendor perusahaan digital yang sebenarnya juga sudah untung dengan kebijakan semua serba dilakukan dari rumah ini," tandasnya.

Yang jelas, kata dia, gelontoran dana Triliunan untuk menopang program tersebut menggunakan paltform digital terlalu berlebihan.

"Sangat disayangkan cara-cara ini seperti tidak sensitif terhadap kesulitan rakyat di tengah pandemi," tutup dia.

tag: #stafsus-milenial  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...