JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Beberapa hari lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) melontarkan pernyataan kontroversial lagi. Kali ini ia bilang cairan pemutih dan disinfektan bisa basmi COVID-19.

Orang nomor satu di AS juga menganjurkan untuk berjemur di pagi hari, karena sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari dapat membunuh viruus Corona, penyebab COVID-19.

Pernyataan itu tentu mengundang reaksi warga AS. Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan Reuters, 98% orang Amerika mengatakan mereka tidak akan mencoba menyuntikkan diri dengan pemutih atau desinfektan lain jika mereka kena COVID-19. Itu persentase didapat dari pemilih dari Partai Demokrat dan Partai Republik.

Reuters melakukan jajak pendapat secara online di seluruh AS. Ini mengumpulkan tanggapan dari 1.001 orang dewasa, termasuk 416 Demokrat dan 419 Partai Republik.

Itu adalah penolakan yang hampir bulat terhadap sebuah gagasan bahwa Trump melayang pada saat kecemasan meluas tentang virus.

Para ahli medis AS juga mengutuk saran presiden. Begitu pula omongan produsen produk desinfektan. Mereka meminta masyarakat agar tidak menelannya. Beberapa pejabat kesehatan menyatakan keprihatinan bahwa pernyataannya akan membujuk beberapa orang untuk meracuni diri mereka sendiri.

Pada masa pandemi COVID-19, popularitas Trump memang menurun. Apalagi jumlah kasus positif COVID-19 sudah menembus angka di aats 1 juta orang, dan yang meninggal dunia melebihi 50.000 orang.

Ini terlihat dari hasil jajak pendapat bila diberi pertanyaan siapa calon presiden AS yang akan dipilih bila pemilihan persiden digelar hari ini. Di antara pemilih terdaftar, 44% mengatakan mereka akan memilih calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, sementara 40% mengatakan mereka akan mendukung Trump.