Oleh Aries Kelana pada hari Rabu, 24 Jun 2020 - 16:16:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Lusinan Mantan Anggota Dewan Keamanan Nasional Trump “Membelot” ke Biden

tscom_news_photo_1592990177.jpg
Donald Trump (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung pada November 2020, pendukung presiden AS petahana Donald Trump diguncang perpecahan.

Salah satunya, lusinan mantan pejabat keamanan nasional AS semasa pemerintahan Donald Trump memilih “membelot” dengan mendukung calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden. Ini karena dalam beberapa hari terakhir, Trump yang berasal dari Partai Republik gemar melakukan pemecatan terhadap para pejabatnya termasuk pejabat keamanan nasional.

Menurut reuters.com (24/6/2020), mereka secara terbuka berencana mengkampanyekan pesaing Trump. Mereka itulah para pejabat yang bertugas di masa pemerintahan Partai Republik Ronald Reagan, George H.W. Bush dan George W. Bush.

Inisiatif ini dipimpin oleh John Bellinger III dan Ken Wainstein. Keduanya memegang jabatan senior di bawah George W. Bush. Bellinger menjabat sebagai penasihat hukum Dewan Keamanan Nasional dan Departemen Luar Negeri. Wainstein menjabat sebagai penasihat keamanan tanah air Bush dan sebagai kepala staf untuk mantan Direktur FBI Robert Mueller.

Selain itu ada juga Robert Blackwill, mantan penasihat kebijakan luar negeri di bawah Bushes dan duta besar untuk India di bawah George W. Bush.

Sumber yang tak disebutkan namanya itu menerangkan, mereka akan berargumen bahwa empat tahun lagi masa kepresidenan Trump akan membahayakan keamanan nasional AS dan bahwa pemilih Republik harus memandang Biden sebagai pilihan yang lebih baik meskipun ada perbedaan kebijakan.

“Trump berteman dengan para diktator. Dia benar-benar bahaya, " kata seseorang yang terlibat dalam kelompok tersebut.

Kelompok lain dari Partai Republik yang menentang Donald Trump – tetapi belum mengambil sikap - Kelompok yang ikut dalam Proyek Lincoln. Kelompok ini didirikan bersama oleh George Conway, suami penasihat Trump, Kellyanne Conway. Itu menjalankan iklan anti-Trump di sejumlah negara bagian.

Bellinger, Wainstein dan Blackwill sebelumnya telah menyuarakan oposisi terhadap Trump. Mereka adalah di antara sekitar 50 Republikan yang menandatangani surat Agustus 2016 setelah Trump menjadi calon presiden dari Partai Republik, memperingatkan bahaya presidensi Trump dan bersumpah untuk tidak memilihnya.

Dengan adanya “pembelotan” ini akankah Trump akan tersingkir setelah hasil polling terakhir juga menunjukkan Biden makin meninggalkan Trump.

tag: #amerika-serikat  #donald-trump  #pemilu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 26 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan ...
Berita

Ketua DPD PAN Ahmad Fauzi Nilai Zulkifli Hasan Layak Lanjutkan Ketum PAN

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPD PAN Kabupaten Labuhanbatu Utara sumut Ahmad Fauzi Syahputra menilai, Zulkifli Hasan layak dan pantas untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum), PAN ...