JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan varian corona Inggris B.1.1.7 telah terdeteksi di Indonesia. Ada 2 kasus yang diketahui terinfeksi varian yang disebut ahli 70 persen lebih menular. Dua kasus terpapar varian baru ini adalah WNI pekerja migran dari Arab Saudi. "Semalam terkonfirmasi oleh Balitbangkes 2 BMI (buruh migran Indonesia) dari Saudi Arabia yang positif virus COVID-19 dengan strain B117/N501Y (strain UK)," kata Budi melalui pesan singkat, Selasa (2/3).
Budi menegaskan, masyarakat harus perkuat protokol kesehatan dengan masuknya varian ini."Respons masyarakat yang terbaik adalah tetap menjalankan protokol 3M," tutup dia.
Sebelumnya, konfirmasi masuknya varian corona Inggris disampaikan Wamenkes Dante Saksono.
"Tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia. Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus," kata Wamenkes dalam jumpa pers virtual, Selasa (2/3).
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris lebih menular. Zubairi mengatakan, penularan varian baru virus corona B117 ini bisa mencapai 71 persen lebih cepat.
Namun, menurut dia, varian baru virus corona ini tidak lebih mematikan. "Kita lihat virus yang baru ini menular jauh lebih cepat 71 persen dari virus sebelumnya. Itu yang harus kita ingat. Para ahli juga yakin memang virus B117 mudah menular, namun tidak lebih mematikan," kata Zubairi beberapa waktu lalu.
Gejala dari varian baru tidak jauh berbeda dengan COVID-19 varian lama. Beberapa gejala yang muncul tidak jauh berbeda dengan COVID-19 varian lama seperti gangguan pernapasan, linglung/kebingungan, nyeri dada yang terus menerus, mudah lelah, dan bibir kebiruan.
Wendy Barclay, seorang profesor di New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) dan spesialis virologi di Imperial College of London mengatakan bahwa mutasi telah mempermudah virus memasuki sel manusia. Oleh karena itu, anak-anak lebih rentan terinfeksi dan sama rentannya terhadap virus ini saat dewasa.
Untuk itu, tetap menjaga jarak, gunakan masker, hindari kontak fisik dengan orang lain, dan semprotkan cairan disinfektan sehabis menyentuh permukaan barang. COVID-19 tetap menjadi penyakit yang dapat menginfeksi kapan saja, siapa saja, dan di mana saja.