Oleh Arie, Aktivis SKUAD INDEMO pada hari Minggu, 15 Jun 2025 - 13:27:29 WIB
Bagikan Berita ini :

IMAIBANA Gelar Dialog Publik Menatap Masa Depan Danau Toba, Soroti Antara Potensi Besar dan Tantangan Strategis

tscom_news_photo_1749968849.jpeg
(Sumber foto : )

Jakarta, 13 Juni 2025 – Destinasi Pariwisata Danau Toba memiliki latar historis yang menakjubkan sebagai danau vulkanik terbesar di dunia dan danau secara umum terbesar di Asia Tenggara. Dengan jejak sejarah itu, Dewan Eksekutif UNESCO menetapkan Danau Toba sebagai UNESCO Global Park. Danau Toba dalam hal ini tidak hanya aset masyarakat Batak maupun nasional belaka, melainkan warisan geologi dunia yang menjadi primadona alam raya. Telah lazim bagi para peneliti budaya dan geolog berkunjung ke Danau Toba. Latar sejarah ini memberi keunikan dan branding tersendiri bagi pariwisata Danau Toba yang lebih mudah dikenali dan berkesan bagi publik nasional dan internasional.

Pemerintah di era Presiden Jokowi menaruh perhatian lebih serius untuk pengembangan pariwisata. Pemerintah mengeluarkan Perpres Nomor 49 tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Lembaga ini memiliki fungsi otoritatif dan koordinatif dalam mengelola pariwisiata Danau Toba yang mencakup 8 kabupaten di Provinsi Sumatera Utara. Dalam upaya pemerataan destinasi pariwisata nasional, pemerintah di era presiden Jokowi pada 2019 menetapkan Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas Nasional (DPSPN) bersama pariwisata Labuan Bajo (NTT), Borobudur (Jawa Tengah), Likupang (Sulawesi Utara), dan Mandalika (NTB).

Ikhtiar pengembangan pariwisata ini, terkhusus pariwisata Danau Toba memiliki tantangan strategis untuk peningkatan ekonomi, strategi inovasi, sinergitas berbagai pihak, serta regulasi yang sehat dan proporsional. Untuk menelaah persoalan ini, diskusi bertema “Menatap Masa Depan Danau Toba” dihelat di Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa/I Batak Nasional, Fakultas Hukum UKI, dan Lentera Sahabat Indonesia. Diskusi ini dihadiri oleh Bapak Jimmy Panjaitan selaku BPODT, Bapak Lamhot Sinaga Wakil Ketua Komisi 7 DPR RI, dan Wakil Rektor UKI Bapak Hulman Panjaitan.Acara ini dihadiri oleh tokoh Batak nasional bapak Trimedia Panjaitan, wakil ketua umum Pemuda Batak Bersatu Dr. Riduan Siagian, S.H., M.H., M.M, dan Pembina IMAIBANA Jhony Barimbing.

Sektor pariwisata memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia di tengah trade-war. Bapak Lamhot Sinaga dalam pemaparannya menuturkan, “Pada tahun 2024 sektor pariwisata Indonesia berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 4,01-4,5%. Pada tahun 2019 devisa pariwisata mengungguli Migas dan Ekspor Non-Migas dengan capaian USD 20 miliar. Ini menandakan bahwa pariwisata bukan hanya sektor pelengkap, melainkan bisa menjadi andalan utama pendapatan Negara.”

Potensi Indonesia untuk sektor pariwisata begitu besar dan luar biasa. Indonesia memiliki keunggulan keindahan alam dan kekayaan budaya yang dapat dikembangkan untuk membangun pariwisata nasional. Dalam hal ini, Danau Toba memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan kepada dunia sebagai warisan geologis dunia. Nilai budaya, ekologi, dan sejarah ilmiah sebagai salah satu kaldera terbesar dapat menjadi role model eco-tourisme.

Untuk pengembangan pariwisata Pemerintah memerlukan strategi yang jitu untuk pengelolaan dan kemajuan Danau Toba. Wakil Ketua Komisi 7 DPR RI itu menguraikan, “Terdapat contoh wisata danau dunia yang memiliki ciri khas masing-masing. Danau Como di Italia yang memiliki Villa mewah dan promosi selebritas, ada Danau Geneva di Swiss yang menyajikan event internasional dan kota budaya, Danau Tahoe di AS yang menawarkan wisata empat musim dan ekowisata, dan Danau Kawaguchi di dekat Gunung Fuji yang menawarkan keindahan alam. Danau Toba yang secara potensi lebih besar harus memiliki strategi untuk pengembangan pariwisata Danau Toba.”

Lebih lanjut Bapak Lamhot menguraikan, “Berbagai hal yang bisa dikembangkan adalah eco-spiritual tourisme berbasis ke Batak (Dalihan Na Tolu, Habonaran do Bona), dan mengajak wisatawan internasional mencari pengalaman healing dan berefleksi dengan alam ataupun ke lokasi sacral dan tenang seperti Huta Ginjang, Bakkara, dan Pulau Samosir. Aspek lain yang perlu dilakukan adalah mengembangkan leisure tourisme seperti spa alam, yoga resort, dan pusat kesehatan berbasis budaya.”

Sejalan dengan itu, Direktur Utama BPODT Bapak Jimmy Bernando Panjaitan turut menekankan eco-tourism berkelas dunia yang mengintegrasikan destinasi wisata alam dan budaya dalam pemaparan materinya. “BPODT memiliki master plan di Toba Caldera Resort yang mencakup; Destinasi Wisata Alam yang memanfaatkan daya tarik warisan geologi dunia; Destinasi Wisata Warisan Budaya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan keluhuran budaya Batak; dan Destinasi Wisata Rekreasi dengan menyajikan resort tenang di tepi danau dengan pemandangan alam yang indah dan ajaib,” tutur pria lulusan Institute Teknologi Bandung (ITB).

Direktur Utama BPODT itu menambahkan, “Pariwisata Danau Toba dari pendapatan wisawatan nusantara berhasil melampaui Bali dengan capaian 21,25 triliun. Di lain sisi, BPODT berkomitmen terhadap zero waste dan standar green globel internasional dan menyediakan 30% area terbuka hijau. Dari sisi peningkatan perekonomian BPODT mencanangkan 30.000 lebih talenta dan tenaga kerja di sektor pariwisata, lalu target investasi senilai Rp 26 triliun, dan 22.000 pengunjung per hari. ”


Menjalin Sinergitas dan Mengedepankan Muatan Lokal Untuk Meningkatkan Dampak Pariwisata Danau Toba

Sinergitas yang konstruktif dari berbagai pihak menjadi kata kunci bagi pengembangan pariwisata Danau Toba. Kendati fungsi otoritatif dan koordinatif dari BPODT terbatas pada menyarankan dan memberi rekomendasi serta terhambat implementasi integratif lintas sektor. BPODT berupaya membuat terobosan dan inovasi dengan menggandeng sektor swasta, transportasi, dan penggunaan teknologi.

“BPODT mengajak kolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak di antaranya bekerja sama dengan Telkom untuk menyediakan platform digital agar bisa menghubungkan berbagai pelaku usaha di Danau Toba, lewat kolaborasi mempromosikan Danau Toba melalui film dan salah satu filmnya ada yang sudah tayang di Bioskop XXI dengan penonton mencapai 65.000, dan penerapan e-ticketing untuk layanan jasa kapal ferry. Penggunaan teknologi sangat impactfull bagi pariwisata Danau Toba, penerapan e-ticketing memangkas antrian yang biasanya berlarut-larut.”

Dari segi edukasi dan membangun kesadaran masyarakat. Pariwisata Danau Toba mengedepankan muatan lokal sebagai bagian penting membangun pariwisata Danau Toba.

“Muatan lokal dijadikan kurikulum untuk mengembangkan pariwisata yang di dalamnya mencakup etika, edukasi budaya, membangun kesadaran, dan membudayakan pariwisata sebagai bagian dari masyarakat Danau Toba,” tutur Bapak Jimmy Panjaitan. Melanjutkan point penting mengenai edukasi, pria kelahiran Medan ini menegaskan, "Pendidikan adalah faktor penting. Pendidikan tidak pernah usai dilakukan.”

Sementara pembicara lain dalam diskusi publik ini, Bapak Hulman Panjaitan selaku dosen senior UKI mengulas potensi eksotisme alam Danau Toba dan nilai-nilai historis. Ia menuturkan, “Danau Toba memiliki keindahan alam dan kekayaan budaya yang dapat dikembangkan, seperti Tarabungam Air Terjun Efrata, Pusuk Buhit yang merupakan legenda turunnya Raja Batak, hingga Bukit Indah Simarjarunjung.”

Akademisi UKI ini menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk turut andil dalam pengembangan Danau Toba. Peran perguruan tinggi dapat melalui pelaksanaan Tri Darma perguruan tinggi, kurikulum yang menanamkan nilai-nilai kearifan lokal, dan pelaksanaan program kampus berdampak dari yang sebelumnya program kampus merdeka dengan program membangun Desa dan KKN tematik.

Sementara itu ketua umum IMAIBANA, Efran Sihombing percaya sinergi dan kolaborasi menjadi elemen penting dalam mendorong kemajuan pariwisata Danau Toba. "Baik pemuda, masyarakat, akademisi, dan pemerintah perlu membangun sinergitas yang komprehensif. Pendekatan pentahelix perlu didorong bersama dengan setiap pihak menyadari peranan dan tanggung jawab untuk kemajuan pariwisata danau Toba dan budaya Batak."

Lebih lanjut Efran Sihombing mendukung edukasi dan pendidikan membangun kesadaran masyarakat untuk mengembangkan pariwisata Danau Toba.

"Pendidikan adalah sektor kunci dan syarat utama untuk memajukan pariwisata Danau Toba. Kita perlu mendidik diri kita sendiri dan masyarakat kita untuk menyadari potensi besar Danau Toba dan menyatukan energi kolektif untuk membawa Pariwisata Danau Toba mendunia."

Potensi Besar Pariwisata Danau Toba di Tengah Tantangan Strategis

Pengembangan pariwisata Danau Toba memiliki tantangan strategis yang mencakup fokus branding Danau Toba, kelestarian lingkungan dan budaya, tingkat kesadaran masyarakat terhadap pariwisata, keterbatasan anggaran, hingga peraturan yang menghambat investasi. Ini menjadi tantangan bersama untuk mengglobalkan pariwisata Danau Toba yang memiliki potensi besar.

Salah satu aturan yang menghambat investasi adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang mengatur hak guna tanah untuk pariwisata hanya 30 tahun, sementara waktu yang ideal bagi investor minimal 50 tahun. Menanggapi persoalan ini, Anggota Legislatif, Bapak Lamhot Sinaga menerangkan, “HGU untuk green operation di omnibus law bisa sampai 80 tahun. Sementara PMK dari kemenkeu berbasis bagaimana mendapatkan pendapatan Negara sebesar-besarnya. Mereka tidak tahu bahwa untuk menarik investasi butuh strategi. Jika hanya 30 tahun investor mundur teratur.”

Lebih lanjut tindakan konkret legislatif terkait regulasi pariwisata, anggota DPR RI dari fraksi Golkar ini menjelaskan, “DPR meminta secara resmi Kemenkeu mengubah aturan 30 tahun dan meminta Kementerian Pariwisata menyurati perihal ini.”


Strategi Menjadikan Danau Toba Lokomotif Penggerak Ekonomi dan Kiblat Pariwisata Dunia

Legitimasi sahih dari nilai historis, warisan geologi dunia, dan eksotisme Danau Toba sudah lebih dari cukup untuk mendongkrak pariwisata Danau Toba menjadi kiblat wisata alam internasional. Dibutuhkan inovasi dan strategi yang mumpuni untuk membawa wisata Danau Toba berkibar di kancah global. Untuk itu pariwisata Danau Toba memerlukan branding untuk menguatkan kekhasan dan keunikannya di mata internasional.

BPODT mengusung “Trail of The Kings” sebagai rebranding kawasan Danau Toba di kancah pariwisata dunia. Wisata yang dikembangkan adalah wisata berbasis eco-culture tourism, geo-tourism, dan adventure tourism.

“Trail of The Kings adalah pusat kegiatan luar ruangan global di antaranya aerospace, bersepeda di gunung, meditasi spiritual atau forest-bathing, trail running, boating, dan berkuda.” Papar Dirut BPODT dalam pemaparan materi diskusi.

Selain itu, pariwisata Danau Toba memerlukan lebih banyak event internasional untuk mengglobalkan destinasi wisata Danau Toba. Setelah F1 Powerboat dan Aquabike yang menghasilkan perputaran ekonomi Rp 422,3 miliar dan Rp 345, 5 miliar pada tahun 2024. Pariwisata Danau Toba bukan hanya sekadar destinasi, tetapi juga bentuk narasi yang hidup dalam nilai-nilai sosial-ekonomi pribumi.

Sementara bapak Lamhot Sinaga menekankan perlunya wisata Danau Toba mengadakan event internasional. “Terdapat 6 event internasional yang sedang didorong dan mencakup sport tourisme even. Ada pacuan kuda Asia pasifik series, Trial of The King Lake Toba, international watersport festival, Tour Danau Toba, Toba Caldera Ironman, hingga Paragliding world series. Event internasional ini yang membuat para wisatawan mancanegara berdatangan dan membawa perputaran ekonomi ke Danau Toba.”

"Pariwisata adalah lokomotif pertumbuhan inklusif menuju visi Indonesia 2045," Pungkas wakil ketua komisi 7 DPR RI, Bapak Lamhot Sinaga.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Kebijakan Pembentukan Batalyon-Batalyon Baru TNI

Oleh Andi Rahmat, WKU KADIN INDONESIA Bidang Pertahanan
pada hari Minggu, 15 Jun 2025
Pemerintahan Prabowo berniat membangun ratusan batalyon baru TNI. Yang akan segera direalisasikan berjumlah 100 batalyon teritorial. Dari berbagai keterangan yang disampaikan Kementerian Pertahanan, ...
Opini

Mukjizat di Seat 11A

Pada pagi yang semula biasa saja, 12 Juni 2025, pesawat Air India AI171 lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, India, menuju London Gatwick, Inggris. Namun ...