Taufiequrachman Ruki, sosok yang senantiasa serius ini bisa dikatakan identik dengan pemberantasan korupsi. Wajar. Sebab, belum tentu ada sosok lain di tanah air yang bisa menjadi Ketua KPK hingga dua kali selain Taufiequrachman Ruki.
Ruki adalah purnawirawan perwira tinggi Polri yang telah meletakkan dasar pemberantasan korupsi dengan baik di Indonesia. Itu dia lakukan saat menerima amanah menjadi Ketua KPK yang pertama atau dikenal jilid 1.
Ruki tak hanya berhasil membangun sistem dan pola baru pemberantasan korupsi, namun juga mampu membangun kepercayaan yang tinggi tentang upaya di tengah masyarakat. Korupsi bukan hantu, tapi kejahatan yang harus dilawan dan diberantas!
Ditangan Ruki, tak ada kasus korupsi yang bisa lolos dari jeratan hukum saat berada dalam cengkeraman KPK. Semua kasus korupsi yang ditangani KPK berhasil dibuktikan dengan gemilang. Tak ada ruang untuk beralibi bagi pelaku atau koruptor.
Inilah jasa Ruki yang paling berharga bagi bangsa ini. Berkat Ruki bangsa ini berhasil menempatkan korupsi sebagai musuh bersama. Karena Ruki mampu meyakinkan bangsa ini bahwa ada KPK yang sanggup melibas koruptor.
Ruki, lulusan terbaik Akedemi Kepolisian 1971, paham dan menguasai apa yang harus dilakukan sebagai Ketua KPK. Rekam jejak dan pengalaman di kepolisian maupun sebagai anggota DPR, membuat Ruki mampu meletakkan pondasi sistem pemberantasan korupsi dengan baik.
Harus diakui sebelum ada KPK, bangsa ini nyaris hilang harapan terhadap pemberantasan korupsi. Namun Ruki mampu mengembalikan harapan itu. Bahkan Ruki membawa gemilang menjadikan KPK sebagai lembaga terhormat negeri ini.
Rasanya, di negeri yang masyarakatnya permisif ini, tak ada lembaga negara yang paling dihormati sekaligus di takuti karena kinerja dan prestasinya selain KPK. Semua ini tak lepas dari tangan dingin Ruki, pria kelahiran Lebak, Rangkasbitung, 69 tahun lalu ini.
Ruki memang sosok yang tegas, selain memegang teguh prinsip serta memiliki integritas yang kuat. Mustahil bisa mentraktir Ruki, sekalipun itu teman atau kerabat dekat. Hal kecil inilah yang membuat Ruki susah dicari tandingannya.
Tak heran Presiden Jokowi, memilihnya menjadi Plt Ketua KPK saat lembaga ini mengalami krisis pimpinan. Pilihan yang tepat dan penuh perhitungan Jokowi ini tak sia-sia. Ruki mampu mengambalikan marwah KPK yang sempat tergelincir.
Menjadi pertanyaan, jika Ruki-sang pemberantasan korupsi-meningkatkan skandal lahan Yayasan Sumber Waras ke tingkat penyidikan dan meminta audit investigasi BPK, mengapa pimpinan KPK saat ini seperti hendak mengeliminasi?(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #