Opini
Oleh Muchtar Effendi Harahap (Ketua Dewan Pendiri NSEAS, Network for South East Asian Studies) pada hari Sabtu, 25 Jun 2016 - 13:47:29 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok Gagal Penuhi Target Pertumbuhan Ekonomi

137aeecab07ff74bf8c852398b3b4dc8fe791c5039.jpg
Muchtar Effendi Harahap (Ketua Dewan Pendiri  NSEAS, Network for South East Asian Studies) (Sumber foto : Istimewa)

Gubernur DKI Jakarta, Ahok, hanya berprestasi dimata pendukung “buta”Ahok dan media massa memihak dan milik dominan konglo Cina. Ahok hanyasibuk wawancara di media massa dan nafsu besar pencitraan untuk salurkansikap ambisius kekuasaan lanjut sebagai Gubernur DKI.

Di bawah Ahok perekonomian DKI menunjukkan indikasi “menyedihkan”. Rakyat nganggur kian banyak. Rakyat miskin kian banyak. Ketimpangan kaya danmiskin kian melebar. Pertumbuhan ekonomi terus merosot bahkan gagalmencapai target sesuaiPerda DKI Jakarta No.2 Tahun 2012. Data, fakta danangka di bawah ini membuktikan indikasi menyedihkan ini.

Pertumbuhan ekonomi(economic growth) adalah proses perubahankondisi perekonomiansecara berkesinambungan menuju keadaan lebih baikselama periode tertentu.Pertumbuhan ekonomidapat diartikan juga sebagaiproses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomiandiwujudkan dalambentuk kenaikan pendapatan.Suatu Daerah dikatakan mengalamipertumbuhan ekonomi jika terjadi peningkatan pendapatanriildi daerah tsb.

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas daripertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikator “keberhasilan” atau “kegagalan” suatu Rezim dalam melaksanakan pembangunan ekonomi.

DKI Jakarta di bawah Rezim Ahok, ternyata pertumbuhan ekonomi tidakmencapai standar atau target 7 % seperti digembor-gemborkan saatkampanye Pilkada DKI 2012 lalu. Data, fakta dan angka berbicara, pertumbuhan ekonomi terus merosot, hanya mampu mencapai jauh di bawah6 % ! Ahok “gagal” melaksanakan pembangunan ekonomi.

Sebagai pembanding, pada era Foke pertumbuhan ekonomi relatif tinggi: 6,44% (2007), 6,22 % (2008), 5,1 (2009), 6,50 (2010), 6,77 % (2011), dan 6,53 %(2012). Rata-rata pencapaian pertumbuhan ekonomi era Foke di atas 6 %.

Bagaimana Era Ahok?Jelas terus merosot jauh di bawah era Foke. Ahok hanya mampu mencapai6,11 % (2013), 5,9 % (2014), 5,88 % (2015), dan 5,62 % Triwulan I 2016). Dapat dinilai, rata-rata pencapaian Ahok di bawah 6 %. Hanya tahun 2013, Ahok bisaraih di atas 6 %. Itupun mungkin sisa hasil kerja Foke pada 2012. Intinya, dibandingkan era Foke, pertumbuhan ekonomi era Ahok terus merosot.

Di lain fihak, Ahok dapat dinilai “gagal” mencapai target pertumbuhanekonomi berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2012 ttg Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) Prov. DKI Jakarta 2013-2017. PenetapanIndikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan UrusanPemerintahan Prov. DKI, “target” pencapaian setiap tahun 6,90 % (2013), 7,00% (2014), 7,10% (2015), 7,20 % (2016), dan 7,30 % (2017). Sebelumnya, tahun 2012 di Era Foke pertumbuhan ekonomi mencapai 6,53 %.

Atas target di atas, Ahok tak mampu, dan mencapai hanya 6,11 % (2013),merosot 5,9 % (2014), terus merosot 5,88 (2015) dan 5,62 % (Triwulan I 2016),dan diperkirakan 2016 tetap di bawah 6,0 %. Artinya, Ahok telah gagalmemenuhi janji kampanye dan target sesuai RPJMD Prov. DKI Jakarta 2013-2017.

Kesimpulan, pertumbuhan ekonomi DKI era Ahok terus merosot dibanding eraFoke. Di lain fihak, era Ahok gagal membangun ekonomi DKI karenapertumbuhan ekonomi tidak mencapai target sesuai Perda RPJMD Prov.DKI.Target pertumbuhan ekonomi DKI rata-rata di atas 7 %, sedangkan Ahok hanyamampu buat di bawah 7 %, bahkan di bawah 6 % seperti tahun 2014, 2015 danjuga diperkirakan 2016.

Ahok tak mampu mengatasi terus merosotpertumbuhan ekonomi. Ia juga gagal mencapai target pertumbuhan ekonomisesuai Perda DKI No. 2 Tahun 2012. Ketidakmampuan dan kegagalan Ahok iniadalah salah satu alasan mengapa Ahok tidak layak lanjut sebagai Gubernur DKI dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

Oleh Swary Utami Dewi
pada hari Senin, 22 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...
Opini

Putusan MK dan Kejatuhan Joko Widodo

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Putusan MK dan Kejatuhan Joko Widodo adalah dua hal yang dapat di sebut sebagai sebab dan akibat. Putusan MK dalam gugatan Pilpres, akan menjadi sebab dan penyebab ...