JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia memastikan ikut aksi unjuk rasa besar-besaran, di Jakarta, Jumat (4/11/2016) menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus dugaan penistaan agama. Padahal, Partai Golkar merupakan salah satu partai pendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Doli memiliki pertimbangan kuat sebelum memutuskan turun dalam aksi damai tersebut. Menurutnya, persoalan ini bukan lagi semata soal Pilkada DKI dan isu SARA melainkan sudah mengusik nilai-nilai kebangsaan.

"Penistaan agama menyentuh dimensi ke-Tuhanan dan kemanusiaan yang universal. Tidak ada satu agamapun yang membenarkan tindakan penistaan terhadap agama manapun juga. Jadi ini sudah menjadi persoalan umat manusia," kata Doli kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Seharusnya, kata Doli, aparat penegak hukum memproses kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubenur DKI Jakarta Non-aktif, Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Pasalnya, Indonesia adalah negara hukum. Semua warga negara sama di depan hukum, tanpa terkecuali.

"Dalam kasus ini, Ahok sepertinya dilindungi. Jadi aksi besok itu adalah aksi menuntut adanya keadilan hukum terhadap siapa saja yang melanggar hukum, termasuk yang melakukan penistaan agama," tegasnya.

Ia juga mengimbau aparat kepolisian agar menjaga demo bela Islam itu berjalan lancar.

"Imbauan kepada Kepolisian agar pada aksi 4 November 2016, polisi bisa berbaur bersama-sama untuk saling menjaga agar aksi berjalan damai, tertib, dan bebas dari oknum-oknum yang ingin mengacaukan aksi dengan provokasi, bentrokan, dan bentuk anarkis lainnya," ujar Doli. (plt)