JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Sugito Atmo Pawiro berharap kepolisian tidak langsung menahan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) saat tiba di Indonesia.
Sugito menerangkan, mereka akan mengajukan keberatan karena Rizieq mengaku ingin datang baik-baik ke kantor kepolisian.
"Kita kan mau datang baik-baik. Kalau bisa kan diberikan kesempatan untuk istirahat dulu di rumah, di megamendung. Kan baru datang," kata Sugito saat dihubungi, Sabtu (10/6/2017).
Sugito menerangkan, Rizieq ingin kembali ke kediamannya di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Ia mengatakan, Rizieq ingin beristirahat sebelum memberikan keterangan.
Kepala Bantuan Hukum FPI itu mengaku khawatir keterangan Rizieq tidak jernih apabila langsung dijemput sehingga minta jeda waktu agenda pemeriksaan daripada langsung ditangkap.
"Ya dua hari lah. Kan kalau dari luar negeri jetleg," kata Sugito.
Sugito menambahkan, mereka akan menjemput Rizieq apabila kembali ke Indonesia besok. Ia pun mengatakan, tidak sedikit ormas ingin ikut menjemput Rizieq.
Semua ormas itu pun ingin menjemput karena keinginan masing-masing. Namun, Sugito menegaskan, aksi penjemputan Rizieq nantinya tidak akan bersikap anarkis.
"kita kan jemput mau baik-baik," kata Sugito.
Menanggapi ketidakinginan penangkapan saat tiba di Jakarta, Polda Metro Jaya tidak langsung mengiyakan keinginan pihak Rizieq Shihab.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan, mereka belum tentu memenuhi permintaan penasihat hukum. Mereka masih melihat perkembangan dan kapan Rizieq kembali.
"Ya nanti kita lihat perkembangannya bagaimana nanti. Kita tunggu saja. Kita belum pasti tahu pulangnya kapan," ujar Argo saat dikonfirmasi.
Senada dengan Argo, Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto belum memastikan kepolisian akan langsung menjemput Rizieq. Ia mengatakan, penahanan atau penangkapan tergantung keadaan di lapangan. Hal itu tergantung teknis lapangan.
"Masalah teknis itu kan liat situasi dan kondisi. Jadi apa yang mungkin paling tepat dilakukan ya dilakukan. Sangat situasional," ujar Rikwanto di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu.
Rikwanto pun menjelaskan, mereka pun akan melihat situasi lapangan apabila ada massa yang ingin menyambut Rizieq. Penangkapan pun juga dilihat seperti apa kerawananan yang muncul saat Rizieq tiba.
Bahkan, polisi sendiri masih belum mengantongi kepastian waktu kedatangan Rizieq. Oleh karena itu, ia belum bisa berbicara pelaksanaan di lapangan saat ini.
"Itu kan masalah teknis. Kita belum tahu kapan kembalinya seperti apa, massanya seperti apa. Apa kira-kira kerawanannya? Kita belum tahu. Jadi kita belum bisa sampaikan teknis pengamanannya seperti apa," ujar Rikwanto.(yn)