Opini
Oleh Asyari Usman (Wartawan Senior) pada hari Kamis, 11 Jan 2018 - 09:43:13 WIB
Bagikan Berita ini :

Dukung Djarot-Sitorus: Ketum PPP Menjadi “Politisex Vendor”

25IMG_20171117_072001.jpg
Asyari Usman (Wartawan Senior) (Sumber foto : Istimewa )

Salah seorang kader senior PPP di Sumatera Utara mengekspresikan kekesalannya terhadap perlakuan diktator DPP PPP yang dipimpin oleh Muhammad Romahurmuziy (Romi) yang “membebekkan” diri kepada pasangan Djarot SH dan Sihar Sitorus dalam pilgub. Yuni Piliang ingin membakar baju hijau PPP karena jengkel terhadap Romi.

Mungkin Yuni tidak begitu paham dengan perubahan drastis yang berlangsung di PPP pusat. Dia, barangkali, masih menganggap Romi seperti dia yang masih “waras” ideologi. Yuni rupanya masih polos. Dia menyangka Romi belum berubah menjadi oportunis yang siap mempermalukan warga Ka’bah.

Yuni tidak tahu bahwa Romi sudah menjadi “politisex vendor”, sudah menjadi “penjaja seks politik”. Dia baru tahu profesi baru Romi di “power market” (pasar kekuasaan) Jakarta. Yuni mungkin tak begitu paham bahwa semenjak krisis moral yang melanda seluruh elemen bangsa, Romi pun ikut tertular epidemi itu.

Ketua Umum PPP kini menjadi langganan “Om-om Politik” yang menjanjikan macam-macam kepada “Dik Romi”.

Yuni tidak paham bahwa “Mbak Romi” mengalami kesulitan hidup yang luar biasa di Jakarta. Beliau harus pandai-pandai mencari nafkah di tengah gemerlap kekuasaan yang sangat menggoda. Mbak Romi harus membayar sewa rumah dan berbagai tagihan lainnya. Dia tak mampu lagi menolak tawaran dari Om-om Politik yang duitnya tak bernomor seri.

Mbak Romi kini bisa bergaya lenggak-lenggok dengan pakaian serba mahal, keluar masuk “Plaza Pilitik” tingkat tinggi, sambil disenggal-senggol Om-om Politik dengan hadiah serba mewah. Saat ini, Mbak Romi semakin tinggi harganya.

Apalagi di musim pilkada seperti sekarang. Sekali “main” di pilkada bisa sangat mantap. Warung Mbak Romi ada di semua provinsi dan kabupaten.

Di provinsi-provinsi penting, Om-om Politik menjanjikan hadiah yang sangat atraktif. Pokoknya, kehidupan Mbak Romi sudah berubah menjadi “jetset politik”. Gemerlapan politik menjadi panggung Mbak Romi.

Kasihan Yuni Piliang yang jauh tertinggal di belakang kemajuan drastis Mbak Romi. Disangka Yuni, Mbak Romi masih akan menghormati lambang Ka’bah ketika menjatuhkan pilihan di pilgub Sumut. Kasihan sekali!

Tapi, Yuni, rajinlah berdoa semoga perilaku Mbak Romi bisa berubah. Siapa tahu dia terpanggil untuk keluar dari dunia hitam politik dan tidak lagi menjadi “politisex vendor”. (*)

TeropongKita adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongKita menjadi tanggung jawab Penulis

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...