Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Senin, 15 Jan 2018 - 21:23:12 WIB
Bagikan Berita ini :

FPI: Umat Jangan Mau Dipecah-belah Dengan Isu Mahar Politik

56FPI.jpg
FPI (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota LDF DPP Front Pembela Islam (FPI) Novel Bamu'min mengimbau agar alumni 212 tidak mudah terpancing dengan isu mahar politik.

"Saya berharap agar umat jangan mau dipecah-belah dengan isu mahar politik terkait pernyataan La Nyala Mataliti beberapa hari lalu," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/01/2018).

Setidaknya, lanjut dia, ada tiga hal penting yang perlu jadi pertimbangan kita semua.

Pertama, soal uang mahar tersebut masih sebatas isu yang belum terbukti kebenarannya secara hukum.

"Bahkan La Nyala sendiri mengaku tidak pernah bicara uang mahar, yang ada adalah uang saksi. Kalau uang saksi tentu tidak dapat dikatakan sebagai mahar karena pemanfaatan saksi adalah untuk La Nyala sendiri sebagai calon jika benar direkomendasikan. Lain hal jika dikemudian hari uang tersebut tidak dimanfaatkan untuk pengadaan saksi, baru bisa bermasalah," ungkapnya.

Kedua, soal ada beberapa calon yang direkomendasikan ulama tapi tidak bisa maju Pilkada.

Saat ini, menurutnya, hampir semua partai mengalami kesulitan dalam menentukan calon. Banyak sekali dinamikanya, mulai dari suara partai yang tidak cukup untuk mengusung calon sendiri, sampai dengan persoalan strategi pembiayaan pencalonan yang membutuhkan dana sangat besar.

"Kalau toh sulit menerima rekomendasi calon yang diusulkan ulama, menurut saya terpenting adalah jangan sampai figur-figur yang dikenal memusuhi Islam diajukan sebagai calon oleh partai politik yang selama ini dekat dengan umat," tandas dia.

Ketiga, soal soal komitmen Gerindra, PAN dan PKS terhadap pembelaan umat.

"Menurut saya komitmen mereka terhadap pembelaan terhadap umat tidak bisa dinilai hanya dari penentuan calon pada Pilkada. Kita harus merujuk pada rekam jejak mereka dalam isu-isu soal keumatan. Kita tahu bahwa ketiga partai tersebut bersikap tegas menolak Perpu Ormas di DPR, melawan penista Agama dan mereka juga tidak sungkan menerima perwakilan umat yang dikriminalisasi," tandasnya.

Di luar parlemen, kata dia, kader-kader partai tersebut terlibat langsung dalam aktivitas membela umat seperti mengajukan sejumlah uji materil UU yang diangap merugikan umat ke MK, mendampingi ulama dan aktivis Islam yang dikriminalisasi dan lain-lain.

"Saat ini kita harus waspada dan jangan sampai mudah dipecah-belah. Kita sudah membuktikan bahwa jika umat bersatu maka kekuatan politik sebesar apapaun tidak akan bisa mengalahkan kita," ujarnya.

"Saya berharap agar kita tetap bersatu dgn spirit 212 untuk terus melawan penista agama, kriminalisasi ulama, aktivis dan umat Islam, komunis, LGBT, aliran sesat, pengkhianat negara, penjajahan asing dan aseng. Jangan terpecah belah dengan pernyataan politik La Nyala gak jelas dalam perjuangan melawan penista agama dan para pendukung penista agama," tegasnya. (icl)

tag: #fpi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...