REMBANG (TEROPONGSENAYAN)--Hari pertama masa kampanyenya, calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen menemui KH Mustofa Bisri (Gus Mus).
Meski dalam suasana kampanye, namun Ganjar-Taj Yasin malah tidak membahas soal Pilgub Jateng dengan Gus Mus. Mereka justru berbicara soal UU MD3 yang baru disahkan DPR dan menjadi sorotan semua pihak.
Gus Mus yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang, ini kebetulan setiap malam Jumat, Gus Mus menggelar pengajian di pondoknya.
"Saya mampir dan mengikuti sampai selesai, dilanjutkan dengan ngobrol ringan dengan beliau. Yang diobrolkan pun soal UU MD3," kata Ganjar, Jumat (16/2).
Politikus PDIP ini menyampaikan, dalam pandangan Gus Mus, anggota legislatif sama dengan kepala pemerintahan atau kepala daerah yang semestinya tidak boleh antikritik.
"DPR itu kan wakil rakyat, majikannya ya rakyat. Kalau tidak mau dikritik, jangan jadi wakil rakyat, lebih baik jadi rakyat biasa saja," jelas Ganjar.
Kepada wartawan, Ganjar mengungkapkan inti dari pertemuannya tersebut, antara lain Gus Mus mengingatkan agar dalam menjalankan birokrasi tidak fakir. Menurutnya, pesan-pesan Gus Mus memang demikian, selalu simpel tapi cukup mengena.
"Mengingatkan akan ada selalu manusia yang butuh, jika kebutuhan tidak terpenuhi, maka yang muncul adalah perilaku yang buruk. Makanya, ini lah yang harus dihindari oleh setiap pemimpin," tutup mantan anggota Komisi II DPR itu.(yn)