Opini
Oleh Haris Rusly (Eskponen Gerakan Mahasiswa 1998) pada hari Rabu, 21 Feb 2018 - 20:47:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Jangan Ada Kriminalisasi Fahri Hamzah Karena Sikap Kritisnya Kepada KPK

51IMG-20180221-WA0001.jpg
Haris Rusly (Eskponen Gerakan Mahasiswa 1998) (Sumber foto : Istimewa )

Nazarudin kembali bernyanyi. Kali ini Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah dijadikan lirik lagu dalam nyanyian Nazarudin tersebut. Dalam lirik lagunya, Nazarudin mengatakan Fahri Hamzah menerima sejumlah uang pada saat menjabat Wakil Ketua Komisi Hukum DPR-RI (www.tempo.co.id, 21 Februari 2018).

Saya menduga nyanyian Nazarudin tersebut tak lepas dari sikap keras Fahri yang sangat konsisten mengkritik arah penegakan hukum yang dijalankan oleh KPK. Terlepas, tepat atau tidak, sikap kritis Fahri terhadap KPK sangat wajar dan seharusnya dilakukan sebagai salah satu anggota maupun pimpinan DPR-RI.

Saya pribadi sangat mendukung langkah KPK dalam memberantas korupsi. Saya pasti akan berontak jika ada upaya untuk melemahkan tugas dan fungsi KPK sebagai institusi pemberantasan korupsi. Ibarat kata, KPK berbuat menyimpang saja kita dukung, apalagi KPK bertindak tepat.

Namun, saya sangat tidak setuju jika KPK membangun mental yang anti kritik, takut dikritik. Resah jika dikritik. Saya sangat tidak setuju jika psywar dilakukan untuk tujuan mencemarkan nama baik para pengkritik KPK, seperti yang sedang dialami oleh Fahri.

Saya mendukung langkah KPK menggunakan kewenangannya menggali informasi terkait kejahatan korupsi melalui pengetahuan pelaku seorang koruptor seperti Nazarudin. Namun, sangat berbahaya jika mulut Nazarudin digunakan untuk tujuan psywar yang merusak nama baik politisi kritis seperti Fahri. Alangkah baik nya KPK tampil seperti adanya, membangun argumentasi yang kuat dan teguh terkait arah pemberantasan korupsi yang sedang dijalankan.

KPK tak usah menjalankan politik main kayu, seperti yang dipertontonkan oleh rezim yang sedang berkuasa, yaitu dengan mengkriminalisasi oposisi dengan menggunakan UU ITE, tapi di saat yang sama bersahabat dengan para taipan yang diduga merampok kekayaan negara.

Orang muda seperti Febri Diansyah yang menjadi Jubir KPK rasanya mempunyai kapasitas, baik mental maupun intelektual, dalam menjelaskan dan menangkis setiap kritik baik yang datang dari wakil rakyat seperti Fahri Hamzah, maupun kritik akademis dari Prof. Margarito Kamis dan Prof. Irman Putra Sidin.

Saya mendukung langkah KPK dalam memberantas korupsi, namun saya juga sangat mendukung langkah Fahri Hamzah untuk tetap konsisten menggonggong arah penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK.

KPK bukan malaikat, tak ada manusia yang sempurna, bahkan para nabi yang diutus oleh Allah pun punya kekurangan tertentu sebagai manusia. Kritik dan oposisi ibarat cermin, agar kita bisa melihat kekurangan kita.

Karena itu, baik KPK maupun DPR, tak usahlah paranoid dengan kritik. Tak usahlah buat UU yang membatasi kritik kepada institusi. Terimalah setiap kritik sebagai obat kuat yang menambah makin perkasa dalam menjankan fungsi kenegaraan, baik sebagai penegak hukum maupun sebagai wakil rakyat.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...