Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 18 Mar 2019 - 13:47:52 WIB
Bagikan Berita ini :

Gara-gara Ulah Rommy, PPP Kubu Djan Farid: Jokowi Akan Tumbang

tscom_news_photo_1552891672.jpg
Mantan Bendahara DPP PPP kubu Djan Farid, Aziz Ambadar. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sebulan jelang pemungutan suara Pilpres 2019, jagat politik di Tanah Air dikagetkan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadapKetua Umum PPP,Romahurmuziy (Rommy).

Rommy diciduk komisi Antirasuah di sebuah Hotel mewah di Surabaya, Jumat (15/3/2019), terkait dugaan"makelar" jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag). KPK juga telah menetapkan Rommy sebagai tersangka.

Mantan Bendahara DPP PPP kubu Djan Farid, Aziz Ambadar angkat suara terkait bencana yang menghabisi karir politik Rommy itu.

Aziz mengaku turut prihatin karena partai berlabel "Rumah Besar Umat Islam" itu juga harus ikut menanggung malu akibat ulah Rommy.

Bahkan, dia mengatakan,OTT Rommy bukan saja bedampak pada partai, akan tetapi jugaberdampak besar terhadap kontestasi Pilpres 2019.Soalnya, Rommy selama ini dikenal publik sebagai orang dekat Jokowi.

Kedekatan Rommy dengan Jokowi juga sudah diakui oleh Jokowi sendiri.Rommy juga menjabat Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma"ruf Amin.

"Sekarang masyarakat melihat Rommy yang orang dekat Pak Jokowi ditangkap KPK karena terjerat kasus korupsi," kata Aziz kepada TeropongSenayan, Jakarta, Senin(18/3/2019).

Tanpa bermaksud mendahului takdir, menurut Aziz,kasus ini juga akan berpengaruh besar terhadap elektabilitas Jokowi selama sebulan terakhir jelang pemungutan suara 17 April mendatang.

Bahkan, Aziz memprediksi Capres petahana Jokowi akan tumbang. Karena secara kalkulasi politik, koalisi di tubuh TKN Jokowi-Ma"ruf akan cenderung melemah. Mepetnya sisa waktu kampanye juga tidak memungkinkanuntuk bangkit kembali atau rebound dari gempa politik ini.

"Sulit untuk membantah bahwapenangkapanRommy tidak akan berdampak ke elektoral Jokowi. Karena, pertama Rommy Ketum PPP koalisi Jokowi, dan kedua Rommy orang dekat Pak Jokowi," papar Aziz.

"Koalisi Jokowi-Ma"ruf akan kehilangan fokus dan melemah karena kegaduhan di internal mereka sendiri," sambungnya.

Selain itu, Aziz mengungkapkan, elite Partai Ka"bah juga akan dibuat sibuk saling lirik, mengingat Rommy mengaku dirinya dijebak dalam kasus OTT yang menimpanya.

"Ini menarik, karena dalam kasus ini Rommy merasa dijebak. Nah, sakarang pertanyaannya, siapa aktor intelektual dibalik operasi jebakan kepada Rommy?," kata Aziz dengan nada penasaran.

Jika klaim Rommy tersebut benar, Aziz mensinyalir hal itu tidak jauh-jauh dari orang-orang di lingkaran Rommy sendiri.

"Maka, jika konteks kasus OTT-nya adalah jual beli jabatan di Kemenang, maka menurut saya patut diduga Rommy mengarah kepada orang dekatnya di Kemenag. Tujuannya apa? Mungkin ingin merebut kursi Ketum PPP, saya tidak tahu," Aziz menganalisis.

Di atas semua itu, Aziz mengajak Rommy dan PPP introspeksi diri. Menurutnya, bisa jadi gempa politik ini sebagai hukuman alam atas dualisme PPP selama era kepemimpinan Rommy dan juga pilihan politik PPP dalam mendukung penista Agama Basuki Tjahaj Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017 lalu.

"Mungkin dia kualat sama Haji Lulung juga. Karena, sebagaimana kita tahu di Pilkada DKI lalu Haji Lulung mati-matian berusaha menjaga aspirasi umat Islam dengan menolak mendukung Ahok. Tapi, dia akhirnya dipecat oleh Rommy," kenang Aziz.

“Siapa yang dukung Anies?, siapa yang dukung Ahok?. Rommy waktu itu jelaa memecah belah PPP dan umat Islam. Karena keputusannya mendukung Ahok bertentangan dengan aspirasi umat Islam. Dia kualat sama Haji Lulung,” sambungnya. (Alf)

tag: #ppp  #romi  #kpk  #haji-lulung  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...