Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Sabtu, 18 Mei 2019 - 15:40:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Bawaslu Surati KPU soal Dugaan Penggelembungan Suara Anak Dubes Rusdi Kirana di Malaysia

tscom_news_photo_1558168826.jpg
Kantor Bawaslu RI (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Partai Demokrat menyebut ada penggelembungan suara Caleg NasDem David Kiranadi Malaysia dalam pemungutan suara ulang (PSU)Malaysia via pos. Bawaslu RI akan menyurati Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai masalah tersebut.

"Kita akan liat nanti di rekapitulasi. Kami akan mengajukan surat ke KPU khusus untuk persoalan tersebut. Bukan penggelembungan ya, tapi proses yang tidak benar," ucap komisioner Bawaslu Rahmat Bagja, kepada wartawan di D" Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5/2019).

Menurut Bagja, penggelembungan suara sulit untuk dibuktikan. Hal ini karena metode yang digunakan adalah pencoblosan via pos.

"Penggelembungannya tidak bisa dibuktikan, dan temuannya juga agak sulit untuk dilakukan temuan. Karena yang mencoblos kan pemilih, pemilih di rumah masing-masing," ucap Bagja.

Bawaslu akan fokus pada prosedur cara pemilihan daripada penggelembungan suara. "Oleh sebab itu pelanggaran pemilihan akan sulit diungkap, tapi permasalahan prosedur yang akan jadi perhatian kita di KL. PPLN Kuala Lumpur, bukan PPLN Malaysia," ucap Bagja.

Temuan di Malaysia menjadi evaluasi pemilu untuk tata cara pemilihan di luar negeri. Menurut Bagja, pembuktian kecurangan di sistem via pos ini cukup sulit.

"Jadi, kami harapkan itu jadi catatan yang sangat penting bagi penyelenggaraan pemilu di luar negeri. Karena metode ini agak sulit untuk kemudian diverifikasi dengan metode pemungutan melalui jalur pos. Itu jadi catatan kami," ucap Bagja.

Sebelumnya, Partai Demokrat menuding ada penggelembungan suara untuk caleg NasDem, Davin Kirana, dalam PSU di Malaysia via pos. PD menilai Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) setempat melakukan banyak pelanggaran.

"Ada penggelembungan suara atau kecurangan," ujar Ketua Daerah Pemilihan Luar Negeri (DPLN) Demokrat Lukmanul Hakim saat berbincang dengab wartawan, Jumat (17/5).

Tudingan itu berawal dari datangnya 62 ribu surat suara dari pos melebihi waktu yang diatur. PPLN akhirnya tetap menghitung 62 ribu surat suara yang dipersoalkan mayoritas partai, meski dipisah dari suara awal yang masuk sekitar 22 ribu.

Hasilnya, surat suara menunjukkan mayoritas kemenangan diraih oleh Davin dan NasDem. Kemenangan Davin di TPS-TPS di Malaysia jauh signifikan dari lawan-lawannya.

Lukmanul mengklaim rekayasa memenangkan Davin Kirana sangat terasa sehingga membuat saksi dari partai politik tertawa satire. Bahkan mahasiswa yang melihat jalannya penghitungan suara sampai menjadikannya bahan hiburan.

"Ini kasar sekali. Terjadi pengkondisian. Menjijikkan. Betul-betul dipaksakan agar dia menang. Itu mahasiswa-mahasiswa ganti dari 5.2 (nomor urut Davin) jadi dia lagi, dia lagi. Masinton sampai ngomong udah deh buat pemilu sendiri, coblos sendiri, hitung sendiri," tuturnya. (Alf)

tag: #bawaslu  #partai-nasdem  #pemilu-2019  #malaysia  #kpu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...