Oleh Ferdiansyah pada hari Kamis, 17 Okt 2019 - 13:06:36 WIB
Bagikan Berita ini :
Situasi Nasional Mencekam

PPI: Jangan Ada Yang Bikin Kegaduhan Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

tscom_news_photo_1571292396.jpg
Kerusuhan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (16/10) kemarin. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma"ruf Amin yangakan digelarpada 20 Oktober 2019, situasi nasional malah mencekam.

Setelah rangkaian kerusuhan brutal di Wamena Papua, Selasa (16/10/2019) kemarin, giliran di Kalimantan Timur pecah. Pemukiman pendudukdibakar massa diduga karena konflik antar suku pendatang di wilayah yang rencananya akan disulap menjadi Ibu Kota baru itu.

Selain itu, sejumlah aksi besar-besaran juga dikabarkan akan digelar hari ini di sejumlah daerah. Puncaknya, Istana Negara juga menjadi sasaran lokasi aksi oleg mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM se-Jabodetabek.

Sontak, aparat keamanan pun dibuat pontang-panting. Sebayak 31 Ribu aparat keamanan gabungan TNI-Polri yang dikerahkanuntuk menjaga keamanan Ibu Kota Jakarta hingga haripelantikan presiden nanti.

Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia (PPI), Muhlis Ali, meminta semua pihak menjaga situasi kondusif. Jangan ada pihak yang mencoba memprovokasi publik untuk membuat kegaduhan.

"Ayo kita jaga kondusifitas nasional. Kita harus sambut dan rayakan pelantikan presiden dan wakil presiden kita ini," ujar Muhlis kepadawartawan, Kamis (17/10/2019).

Menurut Muhlis, sudah saatnya pendukung Prabowo dan Jokowi bersatu. Hal ini sangat penting untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

"Karena pak Prabowo dan pak Jokowi kan sudah ketemu. Jadi sudah saatnya kita ini bersatu," tandas Muhlis.

Lebih lanjut, Muhlis mengatakan bahwa sebaiknya Jokowi diberi waktu untuk konsentrasi menata Indonesia di pemerintahan jilid II ini. Misalnya, kata dia, Jokowi sudah mulai memikirkan penguatan sumber daya manusia selain pembangunan infrastruktur.

"Tapi kita harus tetap kritis kalau kebijakan pemerintah tidak memihak kepada rakyat. Kita tak boleh diam," katanya.

Selain itu, Muhlis memberikan apresiasi kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang tak pernah lelah bekerja menjaga situasi demi keamanan nasional.

"Karena kalau keamanan nasional kita terganggu akan banyak investor yang meninggalkan Indonesia. Jadi paling tidak kita dukung langkah-langkah Polri dan TNI," tukas Muhlis yang juga Ketua Umum Himpunan Generasi Muda Madura (Higemura). (Alf)

tag: #jokowimaruf-amin  #tnipolri  #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 03 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...
Berita

Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Komisi IX DPR Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Nasional

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini berpandangan pemerintah perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional dan menjamin perlindungan hak pasien. Hal ini ...