Oleh Rihad pada hari Jumat, 25 Des 2020 - 21:31:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Dikritik MUI, Menag Ralat Pernyataan Soal Ahmadiyah dan Syiah

tscom_news_photo_1608906717.png
Yaqut Cholil Qoumas (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, soal afirmasi atau pengakuan terhadap kelompok Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia menimbulkan kritik. Ia pun meluruskan pernyataan sebelumnya.

Kali ini, Menag menyatakan akan melindungi setiap warga negara, tak terkecuali warga yang termasuk kelompok Syiah dan Ahmadiyah. "Sekali lagi, sebagai warga negara, bukan jemaah Syiah dan Ahmadiyah, karena semua warga negara sama di mata hukum. Ini harus clear," kata Gus Yaqut seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/12).

Gus Yaqut menegaskan sama sekali tidak pernah menyatakan akan memberikan perlindungan khusus kepada kelompok Syiah dan Ahmadiyah. "Tidak ada pernyataan saya melindungi organisasi atau kelompok Syiah dan Ahmadiyah. Sikap saya sebagai Menteri Agama melindungi mereka sebagai warga negara," ucapnya.

Gus Yaqut menyatakan Kemenag siap menjadi mediator jika ada kelompok tertentu bermasalah dengan Syiah dan Ahmadiyah. "Perlu dialog lebih intensif untuk menjembatani perbedaan. Kemenag akan memfasilitasi," katanya.

Dikritik MUI

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengingatkan Yaqut untuk berhati-hati. "Nanti lihat saja bagaimana sikap MUI tentang Syiah, tentang Ahmadiyah. Jadi ini masalah sangat sensitif," kata Waketum MUI Anwar Abbas kepada wartawan, Jumat (25/12/2020).

Menurut Anwar, Syiah merupakan kelompok di dalam Islam yang revolusioner. Dia memprediksi pemerintah RI akan repot di kemudian hari jika memberi kebebasan kepada kelompok Syiah di Indonesia.

"Apa beda Sunni dengan Syi"i (Syiah)? Kalau Syi"i itu lebih apa, lebih keras, lebih revolusioner, pasnya mereka lebih revolusioner. Coba saja lihat di negara Sunni, ndak revolusioner, istilahnya moderat saja. Wataknya Sunni itu sudah begitu. Syiah nggak moderat, keras, revolusioner," papar Anwar.

"Saya menyimpulkan ya, kalau pemerintah memberi angin kepada Syiah, ya berarti pemerintahan hari ini aman. Tapi kalau lima periode berikutnya, repot itu menghadapi percekcokan Sunni-Syi"i di negeri ini," imbuhnya.

"Oleh karena itu ya, saya terus terang, hati-hati, Menteri Agama ini anak muda, masih darahnya masih panas, begitulah ya bahasanya begitu ya," katanya.

tag: #gus-yaqut  #kementerian-agama  #mui  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Fadel Muhammad: Fungsi Pengawasan DPD Fokus pada Masalah-Masalah di Daerah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengatakan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus lebih diperkuat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah. ...
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...