Opini
Oleh Djoko Edhi Abdurrahman (Mantan Anggota Komisi Hukum DPR RI) pada hari Kamis, 26 Jan 2017 - 06:16:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Bom Waktu Ahok Siap Meledak

34SAVE_20160822_125409.jpg
Kolom bersama Djoko Edhi Abdurrahman (Mantan Anggota Komisi Hukum DPR RI) (Sumber foto : Ilustrasi oleh Kuat Santoso )

Main-main dengan Ahok, kini masalahnya mendunia, mondial. Luar biasa Ahok. Hari ini, orang berdemo di Amerika, di depan gedung putih untuk membubarkan FPI dan menghujat intoleran.

Ada yang aneh. Jika tak salah dalam pidato Wapres US kemarin akan memusuhi Islam dan menghabisi Mujahidin yang lagunya Syariat Islam. Tak disebut teroris. Dalam pada itu, bulan depan Raja Salman Saudi bertandang ke Indonesia selama sepekan untuk bertemu Habib Rizieq.

Jadi, ada Raja Saudi Wahabi pemimpin Koalisi Arab yang akan ditinggalkan Donald Trump, ada Xi Jinping (Presiden RRC) yang telah mengubah UU Proteksi Cina untuk melindungi etnis Cina di Indonesia, ada US yang anti Islam dan perang proxy dengan RRC. Kian dahsyat saja api yang dinyalakan Ahok.

Nah lu, dinikmati saja: api Ahok kini membesar dan segera membakar seluruh rumah. Mestinya padamkan api ketika masih kecil. Sekarang sudah terlanjur membesar dan sulit dipadamkan. Siap-siap kebakaran besar. Saya tak yakin Tito Karnavian mampu memadamkan kebakaran tersebut, karena militer setengah hati.

FPI sudah bermutasi menjadi gerbong Islam tanpa sekat sekat primordialisme Islam. Ahok juga sudah bermutasi menjadi kekuatan Cina dan Kristiani dalam gerbong nasionalis kiri. Tak ada jalan mundur bagi keduanya. Mundur berarti mati!

Tampaknya, baik nasionalis kiri maupun nasionalis kanan sudah bertransformasi menjadi ultra nasionalis. Ini bom waktu yang dahsyat.

Masalahnya tak ada pihak ketiga yang cukup kredibel untuk mempertemukan kedua faksi ultra ini guna melakukan rujuk nasional.

Tokoh-tokoh panutan sudah melebur ke dalam dua faksi tersebut. Resiko terbesar adalah punahnya demokrasi, negara kembali ke titik nol.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Republik Gunting Kartu ID: Antara Protokoler dan Demokrasi

Oleh Benz Jono HartonoAchmad Faridz Ramadhan
pada hari Senin, 29 Sep 2025
TEROPONGSENAYAN.COM - Beberapa hari lalu, sebuah insiden di Istana Negara menyedot perhatian publik. Diana Valencia, wartawan CNN Indonesia, kehilangan hak liputnya setelah mengajukan pertanyaan ...
Opini

Kebebasan Pers Diuji: Polemik Pencabutan ID Card Wartawan CNN Indonesia di Istana

TeropongSenayan.com – Polemik pencabutan kartu identitas (ID Card) wartawan CNN Indonesia, Diana Valencia, oleh Biro Pers Sekretariat Presiden memantik perhatian serius publik. Dewan Pers, ...