Berita
Oleh M Anwar pada hari Minggu, 01 Okt 2017 - 08:57:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Hidayat Nur Wahid: Tanpa Peran Umat Islam, Tak Akan Ada Pancasila

13HidayatNW-MPR.jpg
HIdayat Nur Wahid menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar di Aula Mitra Nusantara, Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (30/9/2017). (Sumber foto : Humas MPR)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar di Aula Mitra Nusantara, Pasar Minggu, Jakarta, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, bukan perkara mudah mengurus negara yang baru merdeka.

Ia mencontohkan, negara Palestina dan Kosovo meski sudah menyatakan kemerdekaannya namun masih ada negara yang tidak mengakuinya. Untuk itu para tokoh-tokoh Islam rela menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta.

"Para tokoh Islam memahami betul sehingga Proklamasi 17 Agustus 1945 perlu dijaga," ujarnya di hadapan ratusan warga Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2017).

"Tokoh Islam menerima penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta agar Indonesia tetap bersatu," tambahnya.

Belajar dari sejarah tersebut, Hidayat Nur Wahid menegaskan bila bangsa ini membaca sejarah maka tak akan menjadikan umat Islam sebagai pelengkap penderita.

"Tanpa peran umat Islam tak akan ada Pancasila dan NKRI," paparnya.

Sebagai mayoritas penduduk Indonesia, menurut Hidayat Nur Wahid, Soekarno paham betul kondisi ini sehingga dalam pidato pada 1 Juni 1945, Soekarno mengatakan di dadanya ada Islam. Tak heran bila Soekarno tak mempermasalahkan Piagam Jakarta namun karena ada lobby Mohammad Hatta kepada tokoh-tokoh Islam maka tujuh kata tersebut dihapus.

Peran tokoh Islam dalam kebangsaan tak hanya itu. Ketika bangsa ini berbentuk Republik Indonesia Serikat, bentuk yang tak sesuai dengan cita-cita proklamasi itu ditolak oleh tokoh dari partai Islam Masyumi, Mohammad Natsir.

"Dengan mosi integral Mohammad Natsir, Indonesia berbentuk kembali menjadi NKRI," paparnya.

Hidayat Nur Wahid dalam kesempatan itu mengajak ummat Islam untuk tak terombang ambing sehingga tak produktif. Diharapkan umat Islam jangan sedikit-dikit membi`dah dan mengkufurkan pihak lain.

"Kalau umat Islam hanya membicarakan soal bid`ah, lalu siapa yang akan mengurus Indonesia?" Tanyanya.

Kalau umat Islam antipati kepada negara Indonesia karena dianggap bid`ah, hal demikian akan membuat ummat Islam menjadi tak bersemangat dalam mengisi Indonesia.

"Kalau umat Islam tak mengisi Indonesia maka peran itu akan diambil oleh pihak lain," ungkapnya.

Diharapkan umat Islam menatap ke depan dan mengisi pembangunan. "Negeri ini warisan para ulama," ungkapnya.

Disebut Pancasila mengandung prinsip yang bisa memberi rasa nyaman kepada umat Islam.

"Dengan Sila I membuat kita bebas melaksanakan ibadah agama," ujarnya.

"Dengan Sila I kita juga bisa mengkoreksi paham yang tak sesuai di Indonesia, seperti paham komunis," tambahnya.(yn)

tag: #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...