JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Siti Zuhro menegaskan, pihaknya tidak akan memihak kepada partai politik tertentu di Pemilu 2019.
"Independensi KAHMI membuatnya tidak memihak kepada salah satu partai, organisasi keagamaan, atau organisasi lain manapun. KAHMI tidak berpolitik praktis," kata Siti saat jumpa pers di acara Pelantikan Pengurus MN KAHMI periode 2017-2022 di Grand Sahid, Jakarta, Minggu (11/3/2018).
Meski demikian, kata Siti, tidak berarti KAHMI buta politik. Sebagai warga negara dan insan cendekia, KAHMI memiliki kewajiban untuk turut membangun bangsa dan negara. KAHMI berkewajiban untuk menjaga dan merawat NKRI.
"Sebagai Muslim, KAHMI berkewajiban menegakkan amal makruf nahi munkar, termasuk dalam politik. Tetapi, politik KAHMI bukan politik praktis, melainkan politik moral yang menekankan pada nilai-nilai," ungkapnya.
"KAHMI adalah organisasi kekeluargaan atau wadah paguyuban alumni HMI, para cendekia yang bersifat independen. KAHMI ada karena adanya HMI. Oleh karena itu, sebagai organisasi kekeluargaan, penting bagi KAHMI untuk saling memperkuat ukhuwah Islamiyah bangsa," katanya.
Lebih jauh, dijelaskan Siti, anggota KAHMI yang tersebar di seluruh Indonesia ibarat pelangi yang membentang dari Sabang sampai Merauke, warna warni bidang keahlian, profesi, dan afiliasi politik serta organisasinya.
"Kekuatan yang mengikat alumni HMI adalah kesamaan nilai Islam sebagai pedoman hidup," tandasnya.(yn)