SURABAYA (TEROPONGSENAYAN)--Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyatakan, aksi bom bunuh diri dengan melibatkan anak baru pertama kali terjadi di Indonesia. Tiga anak terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Surabaya.
"Di Irak dan Suriah, aksi bom dengan melibatkan anak itu sudah pernah dilakukan. Tapi kalau di Indonesia, ini baru pertama. Memang memprihatinkan," kata Tito di Mapolda Jatim, Senin (14/5/2018).
Tito menjelaskan, setidaknya ada tiga anak berusia di bawah 13 tahun yang dilibatkan dalam aksi bom bunuh diri di Surabaya. Pertama di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro, Minggu (13/5/2018).
Seorang ibu bernama Puji Kuswati membawa dua anak perempuannya, Fadilah Sari (12) dan Pamela Riskika (9).
"Di perut kedua anak ini dikenakan sabuk berisi rangkaian bom pipa," kata Tito.
Kedua anak putri dari otak bom gereja bernama Dita Supriyanto itu tewas dengan kondisi tubuh hancur.
Kedua, seorang anak perempuan berusia delapan tahun yang dibawa orangtuanya untuk meledakkan bom di gerbang Markas Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018) pagi.
"Anak ini terlempar saat bom meledak dan Alhamdulillah dapat diselamatkan," terang Tito. (plt)