JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ikatan Guru Ngaji Indonesia (IGNI) DKI Jakarta yang mayoritas adalahkaum emak-emak diajak untuk ikut mengawal proses Pilpres 2019.
Mereka diminta untuk bersama-sama menjaga tempat pemungutan suara (TPS), pada hari H pencoblosan 17 April 2019.
Demikian disampaikanKetua Badan Pemenangan Daerah (BPD) DKI, Mohamad Taufik di acaradeklarasi dukunganIGNI DKI Jakarta kepada pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno pada Pilpres 2019.
Deklarasi digelar di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018), diikuti sekitar 500 anggota IGNI DKI.
Taufik mengungkapkan, TPS merupakan salah satu titik rawan kecurangan saat "pesta demokrasi" 2019 digelar.
"Jadi, setelah ajak masyarakat untuk memilih Pak Prabowo dan Pak Sandi, kita jagain (suaranya) supaya enggak sia-sia. Bisa, ya?" tanya Taufik.
"Insya Allah," jawab ratusan anggota IGNI DKI yang hadir.
"Kalau emak-emak yang jaga (TPS), yang mau curi juga takut sama emak-emak," sambung Ketua DPD Gerindra DKI ini berseloroh.
Agar pengawalan proses pencoblosan optimal, Taufik tak lupa mengingatkan kaum emal-emak tetap memasak untuk keluarganya pada sore hari, usai TPS tutup. Bahkan, masak untuk sarapan pada malam sebelumnya.
"Kasih tahu suaminya, ini namanya jihad politik supaya bangsa berubah. Siapa yang ubah? Emak-emak. Jadi, 2019 jihad politiknya emak-emak," tandas Wakil Ketua DPRD DKI itu.
Taufik pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan IGNI Ibu Kota. Apalagi, mereka merupakan garda terdepan dalam membina mental bangsa, khususnya generasi muda.
"Sudah tepat ajari anak-anak kita untuk paham Alquran, karena dasar dari situ supaya jangan salah," ujarnya.
"Karena itu, sebagai pahlawan, saya ingin sampaikan terima kasih atas semangat dan dan mari kita terus galang persatuan dan kesatuan," imbuhnya. (Alf)