Berita
Oleh M Anwar pada hari Minggu, 21 Okt 2018 - 15:46:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Kondisi Ekonomi, Sandiaga Lebih Percaya Masyarakat Ketimbang Data Pemerintah

57FB_IMG_1540110910669.jpg
Sandiaga Salahuddin Uno (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemerintah kerap menunjukkan data soal capaiannya soal ekonomi. Namun, bagi calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno kesuksesan yang diklaim pemerintah berbeda dengan yang dirasakan masyarakat.

Sandiaga menyebut, ketidakcocokan data keberhasilan Pemerintah dengan yang dialami masyarakat menunjukan adanya 'jarak' antara Pemerintah dengan warganya.

"Saya turun ke masyarakat. Saya tanya ke pasar, turun ke milenial, dan itu nggak direkayasa. Saya tanya 'cari kerja susah atau gampang?', (dijawab), 'susah'. 'Harga-harga turun atau naik?', (dijawab) 'naik'. Silahkan saja Pemerintah mengcounter dengan data-data," kata Sandiaga di Jalan Jenggala Nomor 9, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (21/10/2018).

"Tapi itu menunjukan jarak antara Pemerintah dengan masyarakat, semakin terlihat jaraknya. Pemerintah bermain dengan data-data, masyarakat merasakannya di bawah," ujar Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku lebih fokus mendengarkan aspirasi masyarakat dibanding meyakini data-data.

"Saya fokus ke masyarakat karena nanti yang menentukan pilihan masyarakat, dan mereka tidak akan bilang data. Mereka akan membandingkan dengan kehidupan mereka empat tahun lalu, mereka lebih sejahtera atau tidak, tabungan lebih mudah atau tidak, nyari kerja lebih mudah atau susah, harga-harga naik apa turun, itu simple saja," katanya.

Sandi kemudian menuturkan tetap menghargai data yang dimiliki pemerintah. Namun dia tetap meyakini kondisi masyarakat berbeda dengan apa yang tertera di data.

"Saya apresiasi kalau ada data-data yang menunjukkan bahwa itu berbeda dengan masyarakat. Tapi yang dirasakan masyarakat berbeda jauh dengan data-data tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menyebutkan pihak oposisi kerap mengkritik Pemerintah tanpa data.

"Sudah biasa kubu oposisi melakukan itu. Mereka selalu mencoba membangun narasi kosong yang tak berbasis data. Mereka memutarbalikkan fakta hanya untuk meraih kekuasaan. Miris memang," kata Tsamara kepada detikcom, Sabtu (20/10/2018).

Tsamara mengatakan hal tersebut saat dimintai tanggapan atas pernyataan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal sulitnya membuat pasangan suami-istri tersenyum.

Dia juga mengungkap data tentang penurunan inflasi selama pemerintahan Presiden Jokowi. Data ini seakan mementahkan klaim kondisi ekonomi sulit.

"Isu bahwa harga bahan pokok melonjak justru terbukti sebaliknya. Per September 2018, angka inflasi turun sampai angka 2,88%. Pemerintahan Pak Jokowi berhasil menjaga stabilitas bahan pangan," kata Tsamara.(yn)

tag: #pilpres-2019  #prabowosandiaga  #sandiagauno  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Habib Aboe Bakar Alhabsyi Ajak Jadikan Tahun Baru Islam sebagai Momentum Penguatan Persatuan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Minggu, 29 Jun 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota DPR RI yang juga tokoh senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ...
Berita

Ikut Fun Walk HUT Bhayangkara ke-79, Squad Nusantara Kab Tangerang Gelar Aksi Bersihkan Jalan

TANGERANG (TEROPONGSENAYAN) --Polresta Tangerang memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara dengan berbagai kegiatan, seperti sepeda santai, lomba mancing dan Fun Walk yang dipusatkan di ...