Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Minggu, 17 Mar 2019 - 07:20:06 WIB
Bagikan Berita ini :

Gde Siriana: OTT KPK Terhadap Rommy Bukan OTT Biasa

tscom_news_photo_1552782006.jpg
Rommy saat keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Sabtu (16/3/2019). (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sebulan jelang pemungutan suara Pemilu 2019, jagat politik di Tanah Air dikagetkan dengan operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Romahurmuziy (Rommy), Ketua Umum PPP. Dia diciduk komisi Antirasuah di Surabaya terkait dugaan jual beli jabatan di Kemenag.

Direktur Eksekutif Government & Political Studies (GPS), Gde Siriana menilai, OTT KPK terhadap Rommy ini bukan merupakan operasi OTT biasa. Mengingat, Rommy dikenal publik sangat dekat dengan Capres petahana Jokowi.

"Dapat dipahami ini "bukan OTT biasa". Ini karena Rommy sebagai Ketum PPP sangat dekat dengan Presiden Jokowi yang dapat dilihat dari berbagai berita media yang menampilkan kebersamaan mereka berdua dalam berbagai kesempatan, meski Rommy bukan anggota Kabinet Jokowi," kata Gde kepada TeropongSenayan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Gde menyebut, keberanian KPK dalam OTT Rommy tersebut sangat mungkin berkaitan dengan kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan yang hingga kini belum terungkap.

"Bisa jadi KPK kecewa dan akhirnya berani menangkap elite-elite pendukung Jokowi. Kebetulan kasusnya juga memang ada," katanya.

Selain itu, Gde mengungkapkan, nasib kasus Novel yang hingga kini masih terkatung-katung tentu dapat membuat publik menilai Jokowi tidak ada niat baik dalam memberi perlindungan terhadap aparat pemberantasan korupsi.

"Padahal, hasil investigasi koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (MSA) sudah terang benderang siapa saja aktor-aktornya," ucap Gde. (Alf)

tag: #ppp  #romi  #kpk  #novel-baswedan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement