Opini
Oleh La Ode Ida pada hari Sabtu, 06 Feb 2016 - 14:03:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahmadiyah, Selesaikan Dulu Status Agamanya

715f699cb554e99fdde8c39fa2ed0d93431b3e7ea6.jpg
Kolom Santai Siang Bersama La Ode Ida (Sumber foto : Ilustrasi/Teropong Senayan)

Kontroversi tentang kelompok masyarakat penganut Ahmadiyah tampaknya masih trus terjadi. Para warga kelompok ini terus saja merasa terancam, cenderung tak dilindungi. Kasus terakhir terjadi di Sungailiat, Kabupaten Bangka (Babel), di mana para penganut Ahmadiyah diusur dari tempat mukim mereka.

Terhadap Ahmadiyah ini memang kita musti hati-hati. Tidak salah juga kalau ada yang beranggapan pengusiran terhadap mereka, apalagi pihak berwenang cenderung mengamininya, adalah tindakan diskrimintif dan melanggar konstitusi warga negara. Pendapat seperti ini niscaya akan dapat dukungan kuat dari para pejuang HAM dan kelompok sekuler atau mungkin juga non muslim.

Namun persoalannya tak sesederhana itu. Harus tuntas dulu di jawab pertanyaan: apakah Ahmadiyah merupakan bagian dari Islam atau bukan? Ini bukan ranah HAM, melainkan ranah agama dan komunitas Islam. Jadi para tokoh Islam harus duduk dan bicara lalu bersepakat ttg posisi Ahmadiyah itu. Dan pemerintah harus tunduk pada hasil kesepakatan para pemegang otoritas Islam.

Kalau dianggap bagian dari aliran dalam Islam, maka mereka harus dilindungi. Tapi kalau dianggap bukan, maka harus ada langkah lain yang harus ditempuh untuk posisikan mereka. Sekali lagi ini bukan ranah masyarakay awam agama Islam, jangan juga paksakan kehendak.

Namun demikian, kalau saya tidak keliru, di Malaysia dan Pakistan tak memperlakukan Ahmadiyah sebagai bagian dari Islam. Tentu mereka punya alasan untuk itu.

Berkembangnya ajaran dan penganut Ahmadiyah sendiri harusnya dilihat sebagai bagian dari kegagalan para tokoh Islam di Indonesia dalam membina komunitasnya. Harus lakukan instropeksi mengapa para warga muslim kemudian menggandrungi ajaran ini.

Mungkin para tokoh agama sibuk dengan urusan-urusan lain, termasuk politik, sehingga sebagian warganya tak tersentuh, lalu cari dan temukan aliran sendiri, di mana salah satunya adalah Ahmadiyah. Celakanya kalau kemudian ajaran Ahmdiyah dianggap menyimpang dari ajaran Islam, maka nasib warga muslim yang beralih menganut Ahmadiyah itu juga terlantar dan terancam seperti sekarang.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kredit Macet, Korupsi Menggunung: Skandal Sritex dan 8 Tersangka Baru

Oleh Ariady Achmad
pada hari Selasa, 22 Jul 2025
TEROPONGSENAYAN.COM- Jakarta, Kasus dugaan korupsi pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) kembali mencoreng wajah perbankan nasional. Kejaksaan Agung Republik Indonesia resmi ...
Opini

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Ikatan Sosial Runtuh (4/5)

TEROPONGSENAYAN.COM - Jakarta, Ketika sepotong roti tak bisa dibagi, solidaritas pun roboh. Filiu mencatat bukan hanya rumah yang hancur, tapi juga jalinan keluarga, martabat, dan peradaban yang ...