Opini
Oleh Ariady Achmad pada hari Sabtu, 30 Sep 2017 - 11:44:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Luar Biasa Setya Novanto! (Kekuatan Hukum dan Kekuatan Hakim)

55obrolan pagi-1.jpg
Kolom bersama Ariady Achmad (Sumber foto : Ilustrasi oleh Kuat Santoso )

Luar biasa! Itu ungkapan yang paling pas untuk Setya Novanto, Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar. Rasanya belum ada tokoh di Indonesia yang mampu menandinginya.

Lolos dalam kasus 'papa minta saham' pada 2015, namun justru kembali menjadi Ketua DPR RI dan merebut kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar pada 2016. Sebelumnya, juga dikenal lolos dalam sejumlah kasus-kasus besar yang pernah ditangani oleh Kejaksaan Agung maupun Kepolisian.

Kemarin, masyarakat tercengang saat hakim tunggal di PN Jakarta Selatan, Cepu Iskandar, mengabulkan gugatan praperadilan Setya Novanto terhadap KPK. Komisi anti rasuah itu kalah. Alhasil, Setya Novanto tak lagi menyandang status tersangka.

Padahal lebih dua tahun KPK menangani kasus korupsi e-KTP dan puluhan orang diperiksa hingga menyeret sejumlah tersangka, termasuk Setya Novanto. Bahkan beberapa tersangka lainnya sudah harus masuk tahanan, menjalani persidangan hingga putusan pengadilan.

Namun tidak bagi Setya Novanto. Meski sudah jadi tersangka sejak tiga bulan lalu, KPK tidak kunjung menahannya. Bahkan seperti tak kuasa memaksanya untuk menjalani pemeriksaan hingga terjadi 'drama' di rumah sakit yang memicu beredarnya meme-meme lucu dan menggelikan di jagat media sosial.

Mengapa Setya Novanto menang dalam praperadilan? Ada banyak analisa yang berkembang. Salah satunya adalah ada dugaan kesengajaan KPK. Sebab, dikabulkannya praperadilan oleh hakim Cepi Iskandar menandakan ada yang 'bolong' dalam penetapan tersangka oleh KPK. Jadi ini lebih terkait tata cara proses hukum, bukan substansi kasus pidana korupsi.

Kemudian juga muncul penilaian bahwa penetapan tersangka Setya Novanto bertujuan untuk 'menekan' Partai Golkar. Betapapun, Partai Golkar yang merupakan pemenang kedua dalam Pileg 2014 adalah kekuatan politik riil yang tak bisa dianggap remeh. Apalagi partai politik ini juga memiliki pengalaman dan jaringan yang luas dan kuat hingga pelosok negeri.

Tak ketinggalan muncul pula analisa kejadian ini adalah bagian menyandera Setya Novanto. Sebab, Setya Novanto bukan hanya memiliki kepiawaian politik ulung, namun juga salah satu politisi yang diduga memiliki pundi-pundi paling besar. Sebagai, gambaran beberapa waktu lalu dia dikhabarkan baru membeli pesawat jet pribadi. Ada analisa Setya Novanto tengah dipreteli,diperas dan dijadikan ATM.

Kita boleh setuju dengan analisa dan penilaian tersebut. Namun juga tidak dilarang untuk tidak sepakat. Apapun, rasanya rentetan panjang fenomena Setya Novanto masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Setidaknya KPK sudah berancang-ancang mengungkap bukti baru. Sedangkan internal Partai Golkar juga sudah mulai menghangat.

Putusan yang dibacakan hakim Cepi Iskandar atas permohonan praperadilan yang diajukan Setya Novanto harus diterima dengan lapang dada atau legowo. Betapapun itulah hasil proses peradilan yang telah menghadapkan dua pihak yang berperkara. Apalagi proses peradilan yang terjadi berlangsung secara terbuka. Inilah hasil paling nyata dari realitas kekuatan hukum dan kekuatan hakim dalam proses peradilan di Indonesia. Semua harus menghormati.

Apapun, tak pelak lagi semua itu semakin membuat penilaian bahwa Setya Novanto adalah salah satu orang sakti mandraguna di tanah air saat ini. Bukan hanya karena sebagai Ketua DPR RI dan Ketua Umum DPP Partai Golkar, namun juga karena dikenal memiliki kedekatan dengan istana dan kekuasaan, paling 'licin' karena berhasil lolos dalam berbagai kasus besar, salah satu politisi paling besar pundi-pundi kekayaannya, paling lihai dan berpengalaman dalam bermain politik dsbnya. Luar biasa bukan?

Semoga Setya Novanto segera lekas sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit dan kembali beraktivitas.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...