Oleh Agusto Sulistio - Pegiat Sosmed pada hari Rabu, 29 Mei 2024 - 19:39:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Ted Bundy dan Pemimpin Berbahaya: Dua Sisi Kepribadian Ganda yang Meresahkan

tscom_news_photo_1716986377.jpg
Agusto Sulistio - Pegiat Sosmed (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kisah Ted Bundy sangat melegenda dunia, khususnya bagi warga Amerika. Ia menjadi salah satu sosok kriminal yang paling fenomenal yang keji, sehingga hukum negara AS menuntutnya untuk mengakhiri hidupnya di kursi listrik, pada 24 Januari 1989, di Penjara Negara Bagian Florida, Raiford, Amerika Serikat.

Dari berbagai sumber terpercaya, Ted Bundy adalah salah satu pembunuh berantai paling terkenal dalam sejarah Amerika Serikat. Dilahirkan pada 24 November 1946 di Burlington, Vermont, Bundy tumbuh sebagai individu yang menawan, cerdas, dan penuh karisma. Penampilannya yang menarik dan kemampuannya berkomunikasi dengan baik membuatnya mampu meraih kepercayaan orang lain dengan mudah. Namun, di balik wajah yang menawan ini, tersembunyi seorang predator seksual dan pembunuh yang sangat keji.

Bundy sering menggunakan penipuan untuk mendekati korbannya, seperti berpura-pura terluka atau membutuhkan bantuan. Cara ini dijadikannya untuk melakukan menculikan, memperkosa, dan membunuh puluhan perempuan muda di berbagai negara bagian AS, Washington, Oregon, Utah, dan Florida. Data krimalnya, ia mengaku telah membunuh 30 perempuan, tetapi jumlah sebenarnya kemungkinan lebih banyak.

Dari buku (best seller) "*The Stranger Beside Me*" karya Ann Rule, ditulis singkat psikologis Ted Bundy yang menunjukkan menderita psikopati, ditandai dengan kurangnya empati, ketidakmampuan merasakan penyesalan, dan kecenderungan untuk memanipulasi orang lain demi keuntungannya sendiri. Kemampuannya untuk menjalani kehidupan ganda sebagai warga yang dihormati di satu sisi dan pembunuh berantai di sisi lain membuatnya sangat berbahaya dan sulit dideteksi selama bertahun-tahun.

Pemimpin Berpenampilan Sederhana namun Berbahaya

Di sisi lain, terdapat sosok pemimpin politik yang juga memiliki sifat ganda, meski dalam konteks yang berbeda. Pemimpin tersebut tampil sebagai individu yang sederhana, merakyat, dan meyakinkan. Ia mampu membangun citra diri sebagai pelayan publik yang berdedikasi dan dekat dengan rakyat, sering menggunakan retorika populis dan janji-janji reformasi untuk memenangkan hati masyarakat.

Namun, di balik citra positif tersebut, tersembunyi agenda yang merugikan bangsa dan negara. Pemimpin tersebut mungkin membuat kebijakan yang tampaknya bermanfaat di permukaan, tetapi sebenarnya dirancang untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu.

Kebijakannya bisa merusak ekonomi, menghancurkan tatanan hukum, dan melemahkan institusi dan demokrasi. Misalnya, investasi yang tidak transparan, keputusan ekonomi yang hanya menguntungkan elit tertentu, atau reformasi hukum yang mengikis hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat.

Seperti Ted Bundy, pemimpin / politisi ini menunjukkan kemampuan manipulatif yang luar biasa. Mereka dapat menggunakan citra positif mereka untuk memanipulasi opini publik dan mengeksploitasi emosi rakyat, sementara mereka secara diam-diam merusak fondasi negara demi kepentingan pribadi atau kelompok kecil.

Kesamaan dan Dampak

Meskipun metode dan konteksnya berbeda, Ted Bundy dan pemimpin / politisi dengan sifat ganda ini menunjukkan pola perilaku yang serupa. Mereka sama-sama memproyeksikan citra yang menawan dan dapat dipercaya, sementara di balik layar mereka melakukan tindakan yang sangat merugikan orang lain.

Dampak dari tindakan Bundy adalah langsung dan brutal, dengan nyawa manusia yang hilang dan trauma yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat luas. Kejahatannya mengungkapkan sisi tergelap dari psikopati dan kekejaman individu.

Sebaliknya, dampak dari tindakan pemimpin dengan sifat ganda ini bisa lebih luas dan sistemik. Kebijakan yang merusak ekonomi, lingkungan, tatanan hukum, dan demokrasi bisa mengakibatkan penderitaan jangka panjang bagi populasi yang luas, kemiskinan yang meningkat, ketidakadilan, dan ketidakpercayaan terhadap institusi publik.

Kesimpulan

Ted Bundy dan sosok politisi berbahaya ini, meski berada di ruang lingkup yang berbeda, sama-sama memiliki kepribadian ganda yang meresahkan. Bundy menggunakan pesonanya untuk melakukan pembunuhan keji, sementara pemimpin tersebut menggunakan citra positif mereka untuk melaksanakan agenda yang merugikan bangsa dan negara.

Kedua tipe individu ini menunjukkan betapa berbahayanya kepribadian ganda, di mana kemampuan untuk memanipulasi dan menyembunyikan niat jahat dapat membawa dampak yang sangat merusak bagi masyarakat luas.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Fenomena Tindak Kekerasan Terhadap Insan Pers Semakin Meresahkan

Oleh Jacob Ereste
pada hari Rabu, 24 Jul 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tindak kekerasan terhadap wartawan tampaknya semakin brutal dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang mungkin merasa sangat terganggu oleh fungsi kontrol yang dilakukan ...
Opini

Antara Jokowi dan Erdogan, dari Visi Mulia hingga Ambisi Berkuasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Jokowi yang pertama kali terpilih sebagai Presiden Indonesia pada 2014 dan kembali terpilih pada 2019, juga datang dengan janji untuk memperbaiki infrastruktur, ...