Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Jumat, 19 Mei 2017 - 07:33:46 WIB
Bagikan Berita ini :

Character Assasination

32IMG_20170414_195606.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa )

Barusan, saya dengar diskusi sekelompok ahokers. Nggak sengaja. Mereka bergunjing seputar Habib Rizieq Syihab (HRS). Alasannya, mereka percaya HRS punya hubungan gelap dengan Firza Husein.

Tayangan berulang-ulang stasiun tivi abal-abal adalah penyebabnya. Plus, their dislike, prejudis, hatred, short-logic, pengetahuan minim dan kurang baca. Persepsi mereka rusak. Otak jadi kotor.

Publik belum tahu "mastermind" di belakang polemik ini. This is character assasination. HRS ditarget.

Tiba-tiba, nama Firza Husein jadi ngetop. Namanya masuk di antara 11 terduga makar. Nggak main-main. Dasyat. Nggak lazim. Sejak tahun 1997, saya bergelut di arena gerakan politik. Nama Firza Husein tidak pernah masuk lingkaran gerakan. Apalagi masuk ring 1 aktivis seperti Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, Eggy Sujana dan lain-lain. Hebat, mendadak Firza Husein dipaksakan sejajar dengan Bapak Kivlan Zein.

Bisa jadi, Firza Husein adalah infiltran. Seorang agen yang sengaja disusupi. Job desknya melancarkan "Offensive Counterespionage". Salah satu target teknik ini adalah pembunuhan karakater seorang VIP. Membuatnya jadi persona non grata. Dunia intelijen acap kali gunakan agen clandestine perempuan.

Sejarah mencatat nama-nama agen perempuan fenomenal. Seperti Mata Hari (Margaretha Zelle), Noor Inayat Khan, Ethel Rosenberg, Nancy Wake, Chevalier d'Éon dan sebagainya.

Perempuan memang sering kali menjadi titik terlemah seorang pria. Jutaan lagu cinta tercipta dari inspirasi perempuan. Lord Buddha bukan seorang misogyny, tapi dia pernah berkata, "in whatever religion women are ordained, that religion will not last long."

HRS seorang ulama. Dia akan hancur bila tersandung skandal mesum. Itu dasar pemikiran lawan (entah siapa). Saya salah satu orang yang tidak percaya HRS punya hubungan asmara dengan Firza Husein. Kasus ini konyol, murahan, fitnahnya jelas. Umi Emma menyatakan dia nggak pernah ngobrol dengan Firza. Seperti rekaman perbincangan one-side Firza yang disebar-luaskan. WA Chat itu jelas fake. Sejumlah ahli IT berani memastikan itu. Gaya bicara HRS tidak seperti text WA Chat tersebut. It is not him.

Apa pun motifnya, polemik ini harus dihentikan. HRS dizolimi. Polisi harus bertindak.

Kini, Habib Rizieq Syihab bukan lagi hanya milik FPI. Apa pun mazhab, organisasi, aliran, mengakui peran HRS dalam perjuangan menjaga aqidah. Serangan terhadap HRS akan dirasa sebagai serangan terhadap semua muslim.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...